Tanaman Sagu di Konawe Bakal Dibudidayakan

620
Tanaman Sagu di Konawe Bakal Dibudidayakan
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, UNAAHA– Tanaman sagu merupakan bahan dasar pembuatan makana khas suku tolaki yakni Sinonggi atau yang biasa disebut Papeda oleh masyarakat luar etnis Tolaki. di Kabupaten Konawe pada umumnya, tanaman tersebut sangat berlimpah, namun seiring masuknya perusahaan-perusahaan yang bergerak di pengelolaan minyak sawit, keberadaan tanaman Sagu mulai terancam.

 Tanaman Sagu di Konawe Bakal Dibudidayakan
Ilustrasi

Saat ini Sagu atau yang akrab disebut “Tawaro” oleh suku Tolaki hanya digunakan sebagai kebutuhan pangan lokal. Hal ini membuat Organisasi Pangan dan Pertanian Food and Agriculture Organization (FAO) pusat turun melakukan peninjaun di Konawe guna melakukan pembudidayaan sagu.

Selain itu tujuan diterjunkannya tim dari organisasi pangan ini adalah untuk mengantisipasi semakin sempitnya lahan tempat berkembangbiaknya sagu yang disebabkan oleh belum adanya kesadaran masyarakat untuk menjadikan sagu sebagi olahan yang bisa mendatangkan rupiah.

Kepala Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan, Pangan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Konawe, Muhammad Akbar menjelaskan, kedatangan tim konsultan FAO untuk memberikan sosialisasi mengenai pembudidayaan sagu. Karena selama ini pengelolaan sagu hanya sebatas untuk kebutuhan pangan saja, bahkan dari hasil tinjauan lapangan kebanyakan pohon sagu dibiarkan tumbuh tanpa adanya perawatan yang baik oleh masyarakat.

“Masyarakat belum terpikiran membudidayakan tanaman sagu tersebut, karena selama ini sagu-sagu hanya tumbuh liar di daerah-daerah rawa dan masyarakat tinggal mengelolahnya untuk dijadikan bahan makanan. Sementara mereka (masyarakat) tidak sadar bahwa kebanyakan masyarakat masih mengantungkan kebutuhan makanannya kepada tanaman sagu,” kata mantan Kabag Umum Pemda Konawe itu, Jum’at (11/03/2016).

Menurut dia, potensi sagu di Konawe sangat besar untuk dibudidayakan dan perlu wawasan baru dalam pengelolaannya. Selain sebagai bahan makanan, sagu juga dapat dimanfaatkan sebagai lem kayu lapis dan bioetanol. Banyaknya manfaat yang dimiliki sagu membuat komoditas lokal ini memiliki nilai ekonomis tinggi.

“Kami ingin memberikan wawasan tentang pemanfaatan sagu, sebab selama ini sagu yang ada di Konawe pada umumnya hanya digunakan sebatas konsumsi pangan lokal sperti Sinonggi saja, padahal masih banyak manfaat lain yang dimiliki Sagu yang jauh lebih berpotensi mendatangkan rupiah yang cukup tinggi,” ujarnya.

Kata dia, sagu merupakan tanaman penghasil karbohidrat tertinggi dibandingkan dengan tanaman budidaya penghasil karbohidrat lainnya. Sagu memiliki kandungan 94 gram karbohidrat dan kalori sebesar 353 kkal per 100 gram bahan, sedangkan beras mempunyai kandungan kalori sebesar 364 kkal per 100 gram bahan. Bagian terpenting dari tanaman sagu adalah batang sagu karena merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan (karbohidrat) yang dapat menghasilkan pati sagu.

Saat ini lanjutnya, luas areal kawasan populasi tanaman sagu Konawe secara keseluruhan berdasarkan data yang dimiliki saat ini tersisa 2.068 hektar dan tersebar di semua wilayah di Konawe. Jika dibandingkan dengan data sebelumnya, luasan yang ada saat ini mengalami penurunan yang disebabkan adanya alih fungsi lahan.

 

Penulis : Restu
Editor : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini