Tantang Balik Ridwan, Oheo: Dia Jual Saya Beli

50

Kader Golkar Sultra Oheo Sinapoy yang terlibat perseteruan dengan Ketua Golkar Sultra Ridwan Bae semakin terang-terangan memperlihatkan sikap perlawanannya. Saat dihubungi oleh zonasultra.id, Oheo me

Kader Golkar Sultra Oheo Sinapoy yang terlibat perseteruan dengan Ketua Golkar Sultra Ridwan Bae semakin terang-terangan memperlihatkan sikap perlawanannya. Saat dihubungi oleh zonasultra.id, Oheo mengatakan dirinya tidak perlu mempengaruhi dewan pimpinan daerah (DPD) tingkat II karena faktanya DPD Golkar Sultra tidak pernah menggelar musyawarah daerah (musda).

“Yang ada hanya perpanjangan-perpanjangan SK (surat keputusan). Oleh karena itu, kepengurusan yang ada di Sultra tidak bisa dikatakan memiliki legitimasi,” tegas Oheo melalui rtelepon selulernya, Rabu (11/3/2015).

Menanggapi tantangan Ridwan yang akan akan memberinya Rp 100 juta jika berhasil mempengaruhi DPD II, Oheo menyatakan, seharusnya sebagai sesama kader Golkar, Ridwan tidak membuat pernyataan seperti itu.

“Kenapa harus keluar dari mulutnya Pak Ridwan, kita inikan hormat sama dia. Saya tahu mungkin beliau ada duitnya lebih besar dari saya, tapikan bukan di situ ukurannya. Yang harus kita ukur itu adalah kualitas, demokratisasi, dan kepemimpinan,” katanya.

Soal mempengaruhi DPD II, Oheo berbalik menantang Ridwan dengan menyatakan siap meladeni tantangan itu. Dia mengistilaHKAN, ‘dia jual saya beli’. Dikatakannya, dia tidak takut pada Ridwan terkecuali Ridwan itu Tuhan.

“(Pernyataan) itu tidak menggambarkan gambaran kecerdasan. Kalau orang cerdas itu ngajak diskusi atau berdebat, mungkin ada idenya yang saya tidak tahu atau dia yang tidak paham maksudku” tambah mantan anggota DPR periode 2009-2014 itu.

Oheo menuturkan, pada zaman Ali Mazi, Ridwan berani mengkritisi Ali Mazi. Dia mengingatkan bahwa dirinya bersama Ridwan bersama-sama mengkritisi gaya kepemimpinan Ali Mazi yang tidak demokratis tentang pecat-memecat. Sekarang, Ridwan ternyata mengulangi apa yang dikritiknya dulu.

Menurut Oheo, sah-sah saja jika dirinya berbeda pendapat dengan Ridwan karena paham yang berbeda. Dia menyatakan, paham yang dianutnya adalah paham demokrasi sedangkan Ridwan berbeda dengan caranya yang main pecat memecat.(*/Taslim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini