Tenggelam, Bocah Mungil Ini Ditemukan Tewas

24

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Bocah perempuan bernama Erna (3), warga Jalan By Pass, Kelurahan Lipu, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra), bernasib naas.

Bocah mungil itu tenggelam di bibir pantai di samping rumahnya sejak Senin lalu. Setelah 3 hari menghilang, Rabu  (28/10/2015), sekitar pukul 10.30 Wita ia ditemukan oleh nelayan dalam kondisi tak bernyawa lagi.

 Korban ditemukan tersangkut di serong ikan seorang nelayan di perairan Laugo, Desa Laeya, Teluk Kulisusu, yang jaraknya sekitar 3 kilo meter dari tempat dimana bocah tersebut diperkirakan pertama kali tenggelam.  

“Pertama ditemukan itu mayat tersangkut di serong seorang nelayan, kemudian nelayan itu datang melapor sama kita yang lagi melakukan pencarian. Kami langsung menuju ke serong itu, ternyata sudah terlebih dahulu dievakuasi juga di kapal  nelayan. Kondisi mayat sudah membengkak dan membiru,” ujar Siraa salah satu paman korban dengan nada sedih.

Siraa mengaku, tak ada satupun yang mengetahui bagaimana proses korban sehingga bisa tenggelam. Hanya saja, ada tetangga yang sempat melihat korban sebelumnya bermain-main dengan teman seumurannya tepat di bibir pantai.

Pantauan awak Zonasultra.com, kapal milik Dinas Kesehatan Butur yang mengevakuasi korban tiba di Pelabuhan Ereke sekitar pukul 11.00 Wita. Isak tangis dari keluarga mengiringi kedatangan korban.

Nampak terlihat orang tua korban sangat terpukul atas peristiwa yang menimpa buah hatinya itu. Ibu angkat korban bahkan sempat pingsan di dalam kapal pada saat proses evakuasi dilakukan.

Kapolsek Kulisusu, AKP Irwan Tahir mengungkapkan, berdasarkan pengakuan ibu angkat korban, awal kejadian bermula saat bocah anak angkat dari pasangan La Ode Erwin (36) dan Masrina (32) itu keluar bermain-main di halaman rumah disaat ibunya lagi tidur siang sekitar pukul 13.00 Wita.

“Jadi ibunya mengira ketika dia tidur anaknya ada disampingnya lagi main-main, tapi setelah dia bangun sudah tidak melihat korban. Setelah masuk laporan, pada saat itu juga anggota saya dibantu dengan keluarganya korban langsung melakukan pencarian,” terang Irwan.

Terhadap korban, tambah Irwan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum dengan alasan peristiwa itu merupakan murni kecelakaan. Namun demikian, kepolisian masih harus menunggu  ibu kandung korban yang saat ini dalam perjalanan dari Kendari menuju Ereke.

“Mengingat korban ini anak angkat, jadi kita tunggu dulu ibu kandungnya. Nanti kalau dia juga tidak inginkan divisum, maka akan kita buatkan surat penolakan visum,” imbuhnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini