ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Ketua Komite, Pengawas dan Dewan Guru SDN 1 Tonggoni, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka sepakat melaporkan Arifin, Kepala SDN 1 Tonggoni kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kolaka pada 7 Juni 2016 lalu agar diaudit dan segera diganti karena dinilai tidak transparan dalam penggunanaan dana BOS.
Ketua Komite SDN 1 Tonggoni Rusdin Najamuddin mengatakan, Arifin tidak melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin, seperti tidak membayar hak-hak guru MTQ dan olahraga. Ditambah lagi ada penemuan penggelapan dana BOS pada triwulan 3 dan 4 tahun 2015 dan triwulan 1 dan 2 di tahun 2016.
Selain itu, Arifin juga menghentikan kegiatan ekstrakurikuler seperti pembinaan rohani dan kegiatan Pramuka. Akibatnya kegiatan siswa dalam berorganisasi tidak berjalan.
Dikatakan Rusdin, setelah menerima surat tembusan dari SDN 1 Tonggoni, tim Dewan Pendidikan yang dipimpin Syamsuddin Salihi langsung melakukan audit. Hasilnya ditemukan kasus tidak adanya perumusan RKAS maupun RAPBS, dan tidak ada penyusunan laporan pertanggung jawaban penggunaan dana BOS.
Berdasarkan hasil audit Dewan Pendidikan pada 26 Juni ditemukan ada sekitar Rp. 244,8 juta dana BOS yang belum diterima bendahara SDN 1 Tongoni selama Arifin menjabat.
“Pak Kadis harus betul-betul memperhatikan persoalan ini, semoga kasus ini bisa dituntaskan dengan baik,” kata Najamuddin, Rabu (20/7/2016).
Selain melapor ke dinas pendidikan setempat, pihak sekolah juga melaporkan Arifin ke Kepolisian Sektor (Polsek) Pomalaa.
“Memang ada laporan mengenai dugaan penyelewengan dana BOS oleh Ketua Komite dan Dewan Guru. Dan mereka meminta agar kepala sekolah diganti secepatnya,” ungkap Brigadir Dzul Ikram, anggota Polsek Pomalaa. (B)
Reporter: Muh Hasrul
Editor: Jumriati
