ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa yang menamai dirinya Forum Mahasiswa Pemerhati Masyarakat Sulawesi Tenggara (FMPM-Sultra) berunjuk rasa di depan Kantor Pusat Bank Sultra, meminta Kepala Cabang Bank Sultra Kendari, SY dicopot dari jabatannya, Kamis (17/1/2019).
Koordinator lapangan (Korlap) aksi La Ode Mualim Arafah mengatakan, SY diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada 15 orang karyawati Bank Sultra. Hal itulah yang mendasari mereka melakukan unjuk rasa hari ini.
“Demi menjaga keharmonisan dalam pengelolaan dan nama baik Bank Sultra di kalangan masyarakat, maka kami mendesak Direktur Utama Bank Sultra untuk mencopot Kepala Bank Sultra Cabang Kendari,” kata La Ode Mualim Arafah dalam aksinya.
Selain itu, pendemo juga meminta kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sultra untuk mengusut kasus tersebut.
Di tempat yang sama, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Sultra Laode Mustika mengatakan, SY sudah dinonjobkan dari jabatannya pada 9 Januari lalu. Proses nonjob ini terhitung seminggu sejak kasus ini mencuat ke publik.
“Berkaitan dengan kasus ini, memang kita sudah mendapat laporan dan yang bersangkutan itu (SY) sudah dinonjobkan,” kata Mustika.
Saat ini laporan dari karyawati yang mengaku telah dilecehkan oleh SY tengah ditangani pihak direksi perusahaan. Tidak menutup kemungkinan SY akan dipecat.
“Laporan dari karyawati ini justru kita terima sebelum natal tahun kemarin. Setelah nonjob, hak-hak sebagai kepala cabang itu sudah dicabut semua,” terang Mustika.
Sementara Kadiv Humas Serikat Karyawan (Sekar) Bank Sultra Faizal Munir berkomitmen untuk tetap mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Kita tunggu saja perkembangannya. Jadi terkait pelecehan ini, ada kata-kata yang tidak menyenangkan dari SY. Jadi intinya ada tindakan yang tidak terpuji baik verbal maupun non verbal,” kata Faizal.
Faizal menegaskan, jumlah karyawati yang telah mengajukan laporan tidak sebanyak yang diberitakan media sejauh ini. Namun, kata dia, jumlah korban bisa saja bertambah.
“Kalau yang dikatakan 15 orang itu tidak sampai segitu berdasarkan laporan yang kita terima. Tapi angkanya bisa saja bertambah, karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain mungkin,” terang Faizal. (b)
