ZONASULTRA.COM, KENDARI – Saat ini di KPU Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sedang berlangsung pembentukan tim seleksi (Timsel) untuk perekrutan komisioner KPU Konawe Kepulauan (Konkep) dan Kolaka Timur (Koltim). Timsel tersebut haruslah diisi dengan orang-orang yang independen.
Ketua Komisi I DPRD Sultra Taufan Alam, menyangsikan kalau timsel yang dibentuk tidak independen dan punya misi tertentu, maka hasilnya akan bisa mengancam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 di dua daerah itu. Sebab dapat dipastikan titipan-titipan kelompok tertentu bakal membayangi pembentukan timsel tersebut.
“Ini yang kita khawatirkan kalau yang lolos itu adalah titipan orang-orang tertentu, jangan sampai jaringan KPU dimanfaatkan kepentingan kelompok, padahal KPU punya jaringan sampai ke tingkat desa,” kata Taufan di ruang Komisi I DPRD Sultra, Kamis (25/6/2015).
Mengenai hal itu, Ketua KPU Sultra Hidayatullah mengatakan bila ada masalah di tingkatan timsel dan tidak sesuai dengan ketentuan terhadap integritas dan kapasitas dari calon, maka pasti hasil seleksi timsel tidak akan diterima. Hal itu merujuk pada timsel sebelumnya yang bekerja tidak profesional.
Dayat sapaan akrab ketua KPU Sultra, meyakini timsel yang terpilih kali ini akan benar-benar profesional dan tidak mungkin bakal menggadaikan harga diri dalam proses seleksi komisioner KPU. Karena salah sedikit saja, lanjutnya, maka akibatnya bisa sangat fatal. Pasalnya, komisioner yang direkrut akan mengambil alih pilkada di tengah jalan, seperti kasus yang terjadi pada KPU Kolaka dan Konawe.
Timsel akan bertugas selama 2 bulan dari Juli hingga Agustus 2015 untuk mendapatkan komisioner KPU yang memenuhi syarat dan dianggap layak. Kendati demikian, Dayat belum bisa menyebutkan nama-nama timsel itu, nanti pada masa orietasi timsel di akhir Juni ini baru bisa diketahui.
