ZONASULTRA.COM, BURANGA – Hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) sederajat di Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (18/5/2015) diwarnai kekurangan naskah soal dan lembar jawaban ujian komputer (LJUK).
Kekurangan soal dan LJUK itu terjadi di SDN Soloi Agung, Kecamatan Kulisusu Barat. Dalam amplop paket mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diujikan hanya terdapat 5 naskah soal ujian dan 4 LJUK, sementara jumlah peserta UN yang tercatat sebanyak 19 orang.
“Jumlah soal dan lembar jawaban yang dikirim kurang, kayaknya kesalahan dari provinsi, karena sesuai datanya kita, jumlah peserta itu 19,” terang Kepala Seksi (Kasi) SD Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Butur, Muhammad Rafik.
Untuk mengantisipasi kekurangan itu, pihak Diknas terpaksa mengarahkan peserta ujian untuk menggunakan kertas HVS sebagai lembar jawaban. Sedangkan soal ujian digunakan secara bergantian. Solusi ini dilakukan dengan menggunakan berita acara.
“Dalam satu soal itu, ada lima lembar, jadi soal ini dibagi-bagi, masing-masing mengerjakan dulu satu lembar, selesai lagi itu baru ditukar lagi dengan lembar berikutnya. Kalau lembar jawabannya, kita serentakkan saja untuk pakai kertas HVS,” jelasnya.
Terlepas dari kekurangan soal dan lembar jawaban tersebut, pelaksanaan UN SD yang tersebar di enam kecamatan di Butur berjalan dengan baik.
Tercatat peserta ujian SD di Butur tahun ini berjumlah 1.490 siswa yang terdiri dari 1.474 siswa SD, 6 siswa Madrasah Ibtidayah Swasta Aljana dan peserta paket A sebanyak 10 orang. Ujian SD dilaksanakan selama 6 hari.
Dikatakan, pelaksanaan UN SD tahun ini tidak ada bedanya dengan ujian tahun sebelumnya. Begitupun dengan proses pengawasan dan pemantau. Pengawas sendiri, diatur oleh masing-masing UPTD tiap kecamatan, sementara pemantau hanya berasal dari Diknas Butur.
Khusus untuk persoalan nilai, Rafik mengungkapkan jika tidak ada standar nilai kelulusan seperti di tingkat SMP maupun SMA. Semuanya diatur oleh sekolah masing-masing. (Darso)
