ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Peredaran ijazah palsu hingga saat ini masih terus menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat. Banyak yang menuding Perguruan Tinggi Swasta (PTS) adalah pihak yang paling sering mengeluarkan ijazah palsu dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal ini membuat Rektor Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra), LM Syamsul Qamar angkat bicara. Dirinya memastikan tidak ada ijazah palsu yang dikeluarkan oleh kampus yang dipimpinnya tersebut.
Dikatakan, sebagai salah satu PTS terbesar di Sultra, Unidayan telah memiliki standar operasional dan sistem administrasi yang baik sehingga tidak ada celah memperjual belikan ijazah. Bahkan dalam pengusulan calon wisudawan, katanya, harus disampaikan terlebih dulu ke pihak koordinasi perguruan tinggi swasta (Kopertis) dan direktorat jenderal pendidikan tinggi (Dirjen Dikti), apakah nama-nama yang akan mendapat gelar sarjana tersebut betul-betul terdaftar sebagai mahasiswa dan mengikuti proses perkuliahan.
Setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan studi, lanjut Syamsul, harus memenuhi beberapa standar yang telah ditetapkan pihak universitas. Begitu pula dengan masalah nilai, dalam memberikan penilaian para dosen harus memperhatikan tingkat kehadiran dan nilai ujian tengah semester (mid test) mahasiswa.
“Dengan sistem seperti itu kami pastikan tidak ada ijazah palsu yang di keluarkan pihak Unidayan,” ungkap Syamsul ditemui di ruang kerjanya, Jumat (5/6/2015).
Syamsul juga menyadari sistem keluarnya ijazah di setiap perguruan tinggi masih memiliki kekurangan, diantaranya penandatanganan ijazah yang hanya dilakukan oleh dekan dan rektor.
Karena itu, ia menghimbau seluruh masyarakat untuk memilih perguruan tinggi yang jelas. Ada dua poin penting yang bisa dijadikan rujukan untuk memilih perguruan tinggi, yaitu sudah terdaftar di Dirjen Dikti dan mengantongi akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). (Mulyadi)
