Wacana Giliran Figur Kepulauan Jadi Gubernur, Ini Pandangan Bupati Butur

100
Pemkab Butur Dorong Kedaulatan Pangan Petani Melalui Pertanian Organik
Abu Hasan

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wacana bahwa kini giliran figur kepulauan (Buton-Muna) jadi Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) dihembuskan oleh Gubernur Nur Alam yang sudah dua periode menjabat. Ia merupakan figur dari daratan Sulawesi yang menggantikan figur asal Buton Ali Mazi.

Menanggapi hal itu, Bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan mengatakan tidak ada pembagian jatah bahwa setelah figur daratan harus kepulauan. Sebab tidak ada gubernur kepulauan ataupun gubernur daratan, yang ada adalah Gubernur Sultra. Hanya memang kebetulan ada yang berasal dari daratan dan ada kepulauan.

Pemkab Butur Dorong Kedaulatan Pangan Petani Melalui Pertanian Organik
Abu Hasan

“Apa yang disampaikan gubernur (Nur Alam) adalah bagian dari motivasi pada kader-kader, bukan hanya kepulauan tapi juga motivasi bagi kader di daratan. Hanya cara berpikir kita mestinya tidak perlu ada dikotomi (pembagian dua kelompok bertentangan) antara daratan dan kepulauan,” ujar Abu yang juga Wakil Ketua PDIP Sultra Bidang Kaderisasi dan Ideologi, di Kendari, Jumat (28/4/2017).

BACA JUGA :  [SALAH] Partai PBB Menyatakan Deklarasi Mendukung Anies Sebagai Presiden 2024

Yang paling penting adalah bahwa siapapun gubernur maka harus memiliki konsep dan harus punya akseptabilitas (keberterimaan) di seluruh wilayah Sultra. Kata ia, sangat susah jadi gubernur kalau tidak memiliki gagasan dan hanya memiliki akses di wilayah kabupaten/kota yang pernah dipimpin.

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

Menganai figur-figur yang sudah menggandeng pasangan 02, menurut Abu itu sah-sah saja namun perlu diingat bahwa pada akhirnya yang akan memasangkan adalah partai pengusung. Dari berbagai pasangan yang mencuat saat ini belum ada yang pasti memiliki pintu pencalonan partai.

Lanjut ia, justru yang memiliki potensi adalah figur-figur yang belum menentukan pasangan tapi memiliki posisi yang kuat di partai, misalnya Hugua di PDIP, Ridwan Bae di Golkar, dan Asrun di PAN. Khusus PAN sudah memiliki 9 kursi sehingga tanpa koalisi sudah dapat mengajukan pasangan calon sendiri. (B)

 

Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini