Wah! Ratusan Tenaga Kerja Asing “Serbu” Kawasan Industri di Konawe

54

ZONASULTRA.COM, UNAAHA– Sekitar 400 orang lebih tenaga kerja asing dari Tiongkok kini “menyerbu” kawasan industri di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk dipekerjakan. Pada umumnya mereka bekerja sebagai tukang sapu, tukang cuci, dan tukang masak.

Hal ini disampaikan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1417 Kendari, Mayor Agus Waluyo saat rapat koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda) di ruangan kerja Wakil Bupati Konawe, Kamis (10/9/2015).

Menurut Dandim, banyaknya tenaga kerja asing tersebut akan memunculkan masalah tersendiri dan diprediksi akan berdampak besar di kawasan proyek mega industri itu.

“Inilah yang harus kita siasati, banyaknya tenaga kerja asing di sana (mega industri), terlebih pasar bebas yang sudah dekat, di mana tenaga kerja asing ini tidak perlu lagi pintar bahasa Indonesia, tidak mungkin dari 400 lebih orang asing di sana tidak disusupi satu orang mata-mata, saya yakin ada dan kita tidak tahu strategi mereka seperti apa,” jelas Mayor Agus Waluyo.

Dengan banyaknya tenaga kerja asing, menurut Dandim, akan berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat, jika hal ini terus dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan daerah ini (Konawe) berada dalam ambang kerusakan sosial.

“Dan kalau sudah rusak maka kita tinggal menunggu saja kehancuran, masa dari 400 orang ini ada yang bekerja sebagai tukang sapu, tukang cuci, dan tukang masak, pertanyaannya apakah masyarakat kita di sana tidak ada yang bisa mengerjakan pekerjaan itu? Kenapa harus orang asing?,” ujar perwira dua bunga di pundak ini dengan nada heran.

Menyikapi hal itu, Wakil Bupati Konawe, Parinringi meminta agar masyarakat tidak melihat dari satu sisi saja, sebab hal itu bisa bernilai investasi yang cukup besar, terlebih pemerintah pusat yang sudah memberikan lampu hijau untuk tenaga kerja asing, meskipun tenaga kerja ini tidak bisa berbahasa Indonesia.

“Namun untuk ancaman dan segala kemungkinan, teman-teman intelijenlah yang lebih paham, kita pemerintah lebih ke sisi investasinya saja agar kita bisa membangun daerah kita ini, namun hal ini perlu juga untuk kita dudukan bersama,” kata Parinringi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini