Warga Harap, English Camp di Konut Tetap Jalan

196
ilustrasi kampung inggris
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sejumlah warga mengharapkan program English Camp (Kampung Inggris) yang ada di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) tetap berjalan.

ilustrasi kampung inggris
Ilustrasi

Program pendidikan bahasa inggrisi yang dimulai sejak tahun 2016 lalu itu menyasar semua jenjang pendidikan. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Menurut mereka, dampak positif terhadap dunia pendidikan di Konut dengan adanya program ini sangat besar. Meski prosesnya hanya berlangsung selama tiga bulan saja, namun dianggap membawah perubahan besar terhadap pengetahuan anak-anak di bidang bahasa inggris.

“Anak saya yang SD sudah bisa menghitung dari satu sampai sepuluh pake Bahasa Inggris, ini berarti ada perkembangan,” ujar Rita, salah satu orang tua murid di Konut, Kamis (27/7/2017).

BACA JUGA :  KPU Konut Buka Pendaftaran Badan Adhoc, Ini Syaratnya

Hal senada juga diungkapkan Fitriani. Menurut wanita yang juga menjadi salah satu guru honorer SD di Konut ini, keberadaan Kampung Inggris melalui kegiatan ekstrakulikuler sekolah, menjadi motifasi para murid-murid untuk belajar.

(Berita Terkait : Program Kampung Inggris di Konut Dinilai Gagal)

Apalagi, bahasa inggris merupakan kebutuhan mutlak yang disyaratkan oleh semua lembaga pendidikan di perkotaan. Sehingga keberadaan program Kampung Inggris merupakan terobosan baru bagi anak-anak sekolah di daerah untuk mempelajari bahasa asing itu dengan baik.

“Kami harap pemerintah bisa mengadakan kegiatan ini lagi. Dari pada anak-anak menghabiskan waktunya untuk bermain, mending mereka belajar Bahasa Inggris,” tandasnya.

Program English Camp merupakan program 100 hari pemerintahan Ruksamin – Rauf pasca dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Konut.

BACA JUGA :  KPU Konut : Maju di Pilkada, Caleg Terpilih Wajib Mundur

Namun Saprin, salah satu anggota DPRD Konut menilai,program itu gagal. Karena, selain menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), program ini juga dianggap tidak membawa pengaruh baik bagi masyarakat Konut.

(Berita Terkait : Dinilai Gagal, Ini Jawaban Pengelola Kampung Inggris di Konut)

Menurut Saprin, program itu seharusnya membawa pengaruh yang baik untuk kesejahteraan masyarakat, sebab dana yang digelontorkan terbilang cukup tinggi.

Tapi dalam prakteknya, program ini tidak difokuskan pada satu wilayah tertentu dengan melihat potensi pariwisata daerah yang nantinya banyak diminati wisatawan manca negara. (B)

 

Reporter: Murtadin
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini