ZONASULTRA.COM, KENDARI– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir, wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini telah memasuki musim hujan. Diprediksi, musim hujan akan berlangsung hingga Februari mendatang.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Aris Yunatas mengatakan, fenomena regional Monsun Asia sudah mulai menunjukkan tanda menguat setelah sebelumnya melemah.
Kondisi ini menyebabkan pasokan uap air meningkat sehingga diprediksi potensi hujan di wilayah Sultra juga akan meningkat hingga beberapa hari ke depan.
“Curah hujan di Sultra hingga saat ini masih normal. Intensitasnya masih ringan sampai sedang,” kata Aris ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/1/2016).
Dia menjelaskan, curah hujan yang masih normal itu dikarenakan masih menguatnya fenomena El Nino. Bahkan fenomena ini diprediksi akan terus membayangi wilayah Sultra hingga memasuki fase normal pada Juni mendatang.
El Nino, kata Aris merupakan fenomena global, sedangkan Monsun Asia merupakan fenomena regional. Jika Monsun Asia melemah maka El Nino akan menguat. Hal itulah yang menyebabkan wilayah Sultra pada awal Januari lalu tetap panas meski telah memasuki musim hujan.
“Nah, saat ini Monsun Asia sudah menguat. Sehingga El Nino tidak terlalu mempengaruhi lagi. Akibatnya, wilayah kita sudah mulai diguyur hujan,” ujar dia.
Meski saat ini curah hujan di wilayah Sultra masih normal, namun Aris mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi peningkatan curah hujan yang dapat mengakibatkan dampak lanjutan terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang. Apalagi, lanjut dia, musim hujan identik dengan awan comolunimbus (CB) yang berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang dan juga petir.
“Pertumbuhan awan CB ini memang kita bisa prediksi, tapi dampaknya tidak bisa kita duga. Apakah hanya hujan lebat atau hanya angin kencang. Masyarakat tetap waspadalah,” kata dia.
Penulis : Jumriati
