‌Ini Penjelasan Ilmiah Fenomena Ribuan Ikan Naik ke Pantai di Kolut

3718
Dekan FPIK UHO La Sara
La Sara

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Fenomena ribuan ikan jenis lajang yang terdampar di sekitar pantai Desa Pitulua, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa (30/4/2019) sore masih menyisakan ketakutan bagi warga setempat. Fenomena ini dianggap langka dan baru kali pertama terjadi di daerah itu.

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari La Sara mengatakan, fenomena tersebut memiliki penjelasan secara ilmiah dan tidak ada hubungannya dengan bencana.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan yang masuk dalam kelompok pelagis kecil itu naik ke darat dan terdampar di pantai. Pertama, ikan-ikan tersebut melarikan diri dari predator seperti hiu atau paus. Kondisi ini pernah terjadi di Baubau.

“Bisa jadi predatornya itu ukurannya tidak terlalu kecil, tapi jumlahnya banyak, atau bisa saja predatornya itu hanya satu tapi ukurannya besar. Inilah yang menyebabkan ikan-ikan ini melarikan diri dan terdampar di perairan dangkal seperti pantai,” terang La Sara ditemui di kampus UHO, Kamis (2/5/2019).

(Berita Terkait : Warga Kolut Dihebohkan Naiknya Ribuan Ikan ke Pantai)

Kedua, terjadi perubahan kualitas air laut. Namun, kata La Sara, ini jarang terjadi karena siklus air laut terus berganti. Ketiga, ikan-ikan itu kekurangan oksigen atau ada pencemaran lingkungan di sekitar perairan tersebut. Jika ini terjadi, maka ikan-ikan itu akan mati lebih dahulu sebelum terdampar di pantai.

“Tapi di Kolut ini kan ikannya masih hidup waktu terdampar di pantai, artinya faktor kekurangan oksigen dan ada pencemaran itu tidak mungkin menjadi penyebabnya. Jadi yang mendekati adalah kemungkinan ikan-ikan ini memang diburu oleh predator sehingga mendekati perairan dangkal dan akhirnya terdampar di pantai,” kata La Sara.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rosa Amelia juga menegaskan fenomena terdamparnya ribuan ikan ini tidak ada hubungannya dengan bencana alam, seperti gempa bahkan tsunami.

Rosa meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Sampai saat ini tidak ada teknologi yang bisa memprediksi gempa maupun tsunami,” kata Rosa.

(Baca Juga : Cuaca Buruk, BPBD Kolut Minta Warga Siaga Bencana)

Sebelumnya warga Desa Pitulua, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sultra dihebohkan fenomena banyaknya ikan jenis lajang yang terdampar di sekitar pantai di wilayah itu, Selasa (30/4/2019).

Warga tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk menangkap secara langsung ikan-ikan yang diperkirakan berjumlah ribuan. Bahkan ada yang menangkap menggunakan alat seadanya seperti ember, baskom, dan ada yang hanya menggunakan tangan. (*)

 


Reporter: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini