12 Napi dan 13 Sipir di Lapas Klas IIA Kendari Positif Covid-19

476
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kendari
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Kendari

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 12 narapidana dan 13 pegawai di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terinfeksi virus corona. Mereka dipastikan positif Covid-19 usai melakukan uji usap pada akhir September 2020 lalu.

Kepala Lapas Klas IIA Kendari Abdul Samad Dama menjelaskan, 25 orang tersebut diketahui terpapar saat pihaknya melakukan rapid test massal. Awalnya rapid dilakukan kepada 106 pegawai bekerja sama dengan Satgas Covid-19 pada 16 September 2020 lalu.

Dari hasil itu, sembilan orang dinyatakan reaktif dan langsung menjalani swab sehari berikutnya. Hasil uji usap kesembilan pegawai ini dinyatakan positif Covid-19. Kata Abdul, pihaknya langsung mengarahkan anak buahnya untuk melakukan isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.

“Pada 25 sampai 26 September kami melakukan rapid test bagi 421 warga binaan, hasilnya 111 reaktif. Bagi yang reaktif langsung kami isolasi di blok khusus. Dua hari kemudian (28/9/2020) kita langsung swab,” ungkap Abdul Samad Dama saat dihubungi melalui telepon, Rabu (7/10/2020).

Hasil swab melalui uji polimerase chain reaction (PCR), sebanyak 12 narapidana ini positif Covid-19. Pengambilan sampel tenggorok itu juga diikuti oleh 35 orang pegawai, empat orang di antaranya kembali dinyatakan positif. Napi dan sipir itu dilarikan ke rumah sakit darurat di eks SMA Angkasa.

“Begitu ada hasil positif, kami tempatkan di blok rumah sakit eks SMA Angkasa. Kami menempatkan para napi di satu gedung yang sama, satu kali 24 jam ada anggota saya di sana. Ada blok khusus, dalam satu gedung itu ada beberapa kamarnya jadi masing-masing satu kamar satu orang,” jelasnya.

Menurut Abdul, hasil uji usap 111 narapidana baru sekitar 26 orang telah keluar hasil uji usapnya, 14 napi telah dinyatakan negatif. Sisanya masih menunggu data hasil laboratorium rumah sakit.

Pihak Lapas dan Satgas, tambah Abdul, belum bisa memastikan sumber penularan dan lokasi terpaparnya puluhan napi dan sipir tersebut. Padahal, kata dia, sejak akhir Maret, mereka sudah meniadakan kesempatan besuk bagi keluarga ataupun kerabat para napi.

“Mohon maaf sejak akhir Maret, kami sudah tidak menerima pembesuk dari siapa pun,” tukasnya. (A)

 


Reporter: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini