14 Jurnalis Televisi di Sultra Ujian Kompetensi

146
14 Jurnalis Televisi di Sultra Ujian Kompetensi
UJI KOMPTENSI - Pembukaan Uji Kompetensi Jurnalis Televisi yang digelar oleh Pengurus Daerah IJTI Sultra, Jumat (7/12/2018) di Hotel Zahra Kendari. (Foto: IJTI Sultra)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 14 jurnalis televisi mengikuti Ujian Kompetensi Jurnalis (UKJ) yang digelar oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2018.

Kegiatan itu mulai digelar sejak hari ini, Jumat (7/12/2018) hingga 9 Desember nanti di Hotel Zahra Kendari.

Para jurnalis yang mengikuti ujian itu berasal dari merupakan wartawan di sejumlah stasiun televisi di Sultra. Sementara pengujinya sendiri melibatkan pengurus IJTI pusat seperti Yanto Wicaksono, Jamalul Insan, dan Irfan Maulana.

Ketua Bidang Uji Kompetensi IJTI Pusat, Jamalul Insan mengatakan UKJ merupakan salah satu cara agar jurnalis berkompeten dan profesional dalam bekerja. Sebagaimana amanat Dewan Pers, IJTI harus membentengi anggota-anggotanya sebagai jurnalis yang berkompeten.

BACA JUGA :  Bank Sultra Catat Pencapaian Laba Tertinggi, Konsisten dalam Ekspansi dan Inovasi

“Kepentingannya pada akhirnya adalah kepentingan masyarakat. Karena kalau misalnya dia kompeten, tersertifikasi, mudah-mudahan bisa kita kontrol,” ujar Jamalul usai pembukaan kegiatan tersebut

Dia berharap hasil UKJ tersebut bukan sekedar proses mengikuti ujian, tetapi dapat menjadi langkah awal bekerja dengan menghasilkan produk-produk jurnalistik yang baikk, sesuai koridor profesi jurnalis.

Ketua IJTI Sultra, Asdar Zuula mengatakan bahwa ujian itu merupakan komitmen untuk menjadikan jurnalis televisi di Indonesia bekerja profesional sesuai Undang-Undang Pers Nomor 40 tahun 1999, Peraturan Dewan Pers, Kode Etik Jurnalistik, serta mengacu pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

“Kerja jurnalis televisi yang profesional dalam menyebarluaskan atau menyampaikan informasi kepada publik dalam bentuk produk jurnalistik, bisa melindungi masyarakat dari maraknya informasi hoaks, ujaran kebencian dan isu sara,” kata Asdar Zuula. (B)

 


Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini