23 Paguyuban Ramaikan Pawai Budaya HUT Kota Kendari

321
23 Paguyuban Ramaikan Pawai Budaya HUT Kota Kendari
PAWAI BUDAYA - Kerukunan Keluarga Tionghoa saat menampilkan atraksi barongsai dihadapan Wali Kota Kendari Asrun dan tamu undangan, Sabtu (6/5/2017) sore. Atraksi barongsai ini, banyak memukau masyarakat Kota Kendari yang menyaksikan. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

23 Paguyuban Ramaikan Pawai Budaya HUT Kota Kendari PAWAI BUDAYA – Kerukunan Keluarga Tionghoa saat menampilkan atraksi barongsai dihadapan Wali Kota Kendari Asrun dan tamu undangan, Sabtu (6/5/2017) sore. Atraksi barongsai ini, banyak memukau masyarakat Kota Kendari yang menyaksikan. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 23 paguyuban dari berbagai etnis di Kota Kendari ikut memeriahkan pawai budaya yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Kota Kendari ke-186, Sabtu (6/5/2017).

Pawai yang dimulai pukul 13.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita itu, mengambil rute dari Kantor DPRD Kota Kendari menuju panggung utama, depan Kantor Wali Kota Kendari. Dalam pawai budaya ini beranekaragam peragaan seni budaya ditampilkan dari berbagai paguyuban dan etnis yang berdomisili di Kota Kendari.

23 Paguyuban Ramaikan Pawai Budaya HUT Kota Kendari Wali Kota Kendari Asrun dan Wakil Wali Kota Musadar Mappasomba, saat diajak oleh dua orang gadis Bali untuk menari tari legong. Tari legong merupakan tarian khas Bali yang memiliki gerakan lemah gemulai yang diiringi dengan gamelan tradisional khas Bali. Para penari yang memainkan legong menggunakan kipas.

Saat pawai berlangsung, atraksi budaya dari berbagai suku ditambah marching band dari SMPN 9 Kendari dan SMA Kartika menghiasi jalanan Kota Kendari. Atraksi ini, mendapat apresiasi warga Kota Kendari yang memadati jalan tempat dilalui pawai budaya dengan kendaraan hias.

Berbagai macam keunggulan khas serta kesenian dari para peserta dipersembahkan di hadapan Wali Kota Kendari beserta para tamu kehormatan lainnya, mulai dari atraksi pencak silat, reog ponorogo, tarian khas Minang, tarian pagellu yang merupakan tarian khas Toraja. Terlihat pula keragaman berbagai etnis masyarakat yang berdomisili di Kota Kendari diantaranya etnis Tolaki, Mekongga, Muna, Buton, Morenene, Binongko, Wawonii, Tomia, Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, Jawa, Bali, Papua dan etnis lainnya.

BACA JUGA :  PT ANTAM dan BKSDA Sultra Kerja Sama Program Transplantasi Terumbu Karang di Teluk Lasolo

Pawai Budaya Meriah, Asrun Bangga
Melihat meriahnya pawai budaya kali ini, Wali Kota Kendari Asrun mengaku bangga. Wali kota dua itu periode secara terang-terangan menyampaikan rasa bahagiannya kepada seluruh peserta pawai yang telah ikut menjadi bagian atas suksesnya kegiatan tersebut.
23 Paguyuban Ramaikan Pawai Budaya HUT Kota Kendari Wali Kota Kendari Asrun melambaikan tangan dan melempar senyum kepada para peserta pawai sebagai bentuk kebahagiaannya atas suksesnya kegiatan pawai budaya.

“Saya bangga dan mengucapkan terima kasih pada seluruh kerukunan yang ikut memeriahkan HUT Kota Kendari. Ini sekaligus mencerminkan bahwa kita di Kota Kendari ini adalah kota yang multi etnis, dan meskipun multi etnis kita tetap menjaga kerukunan antar kita semua,” kata Asrun saat ditemui usai kegiatan pawai budaya.

Diakuinya, tanpa adanya dorongan masyarakat serta berbagai paguyuban di wilayah Kota Kendari yang terlihat menyatu dalam rangka mewujudkan Kota Kendari sebagai kota bertaqwa, maka pembangunan yang dilakukannya selama ini tidak akan berjalan dengan baik.

“Kita tidak akan mungkin meraih piala Adipura delapan kali, kalau tidak ada dukungan dari masyarakat. Olehnya itu, mari kita jaga Kota Kendari ini, karena kota ini merupakan kota kita bersama, kita majukan bersama-sama,” ungkapnya.

Asrun mengungkapkan, pawai budaya kali ini merupakan pawai budaya di periode terakhirnya sebagai wali kota. Sehingga ia berharap dengan adanya kegiatan pawai budaya ini bisa menjadi penguat semangat persaudaraan dan persatuan masyarakat Kota Kendari yang terdiri atas berbagai suku, profesi dan agama. Selain itu, dengan adanya pawai ini juga diharapkan masyarakat bisa menjaga keberagaman dan kerukunan ditengah-tengah masyarakat Kota Kendari yang multi etnis.

23 Paguyuban Ramaikan Pawai Budaya HUT Kota Kendari Pertunjukan “saiyyang pattuqduq” dari kerukunan keluarga Mandar. Saiyyang pattuqduq berarti kuda yang menari-nari dengan mengangkat dua kaki depan silih berganti sambil kepala kuda naik turun. Umumnya, kuda yang menari-nari tersebut ditunggangi anak yang baru khatam Al Quran.

Asrun juga mengungkapkan, kedepannya ia berencana menjadikan pawai budaya ini sebagai event kegiatan nasional. Pasalnya kegiatan yang sudah empat kali diadakan ini, animo dan partisipasi masyarakat dari tahun ke tahun semakin meningkat.

BACA JUGA :  PT ANTAM dan BKSDA Sultra Kerja Sama Program Transplantasi Terumbu Karang di Teluk Lasolo

“Kita nanti ada rencana secara periodik, kita satukan dengan festival kuliner Kota Kendari dan kita laksanakan secara rutin dalam bentuk kalender pariwisata. Ya mungkin tahun depan sudah mulai kita rencanakan,” ungkapnya.

Dukung Perdamaian dan Kerukunan
Kepala Bidang Promosi Wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari Wa Ode Arnas Gusri yang juga selaku ketua panitia mengatakan, dengan berpartisipasinya 23 paguyaban dari berbagai etnis dan budaya yang ada di Kota Kendari mencerminkan bahwa mereka antusias untuk memeriahkan HUT Kota Kendari ke-186 ini.

“Jadi yang kita undang itu semua suku yang ada di Kota Kendari. Mulai dari Padang, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Papua, hingga Bali akan ikut bergabung bersama etnis lokal di Sultra,” kata Arnas.

Arnas juga mengungkapkan, melalui kegiatan pawai budaya ini, Pemkot Kendari bermaksud memberi ruang positif kepada seluruh etnis untuk mengenal budayanya masing-masing.

Baca Juga : Ribuan Warga Meriahkan Pawai Budaya HUT Kota Kendari

“Kota Kendari merupakan Indonesia kecil, beragam adat budaya terangkum indah dalam dalam sebuah kebersamaan bersatu padu dalam sebuah pawai budaya. Kegiatan ini juga, bertujuan untuk mendukung perdamain dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat Kota Kendari yang terdiri berbagai etnis dan beragam budaya agar selalu hidup tentram dan damai,” tutupnya. (Adv)

 

Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini