ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Hingga awal 2017 ini tercatat ada sebanyak 275 koperasi terdaftar di Kabupaten Konawe Utara. Namun dari jumlah tersebut, sebanyak 232 koperasi saja yang masih aktif sementara sisanya 43 koperasi sudah tidak aktif.
“Tinggal 232 yang aktif, sisanya 43 tidak aktif. Kendalanya belum ada laporan rapat anggaran tahunan (RAT), kemudian sudah tidak ada aktifitas,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Konut Ansar Joni ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/1/2017).
Namun pihaknya belum dapat memastikan apakah 43 koperasi tersebut sudah tidak akan diaktifkan lagi oleh pengurusnya. Mengingat saat ini instntansi yang dipimpinnya masih memberikan toleransi waktu hingga Maret 2017 untuk menyerahkan laporan RAT pengurus.
Menurut Joni, sejak dirinya dikukuhkan menjadi pimpinan di dinas Koperasi oleh Bupati Ruksamin, Senin (9/1/2017) kemarin, hal pertama yang akan dilakukan adalah merubah pola pikir masyarakat bahwa dalam membentuk koperasi tidak mengharapkan bantuan.
“Tapi karena ingin mengangkat harkat diri kita sendiri, koperasi itu punya kekuatan pada anggota bukan pada modal,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk memenuhi target tersebut, maka pembenahan dalam tubuh organisasi agar menjadi sehat sangat diperlukan. Selain itu, manajemen kepengurusan harus diperbaiki. Dirinya bahkan telah sering melihat koperasi yang dibentuk perlahan-lahan hancur, karena munculnya manajemen kekeluargaan. Salah satunya Koperasi Sukma Sari di Kecamatan Lasolo.
Selain itu, instansinya juga akan melakukan pembinaan agar usaha kecil menengah (UKM) yang ada di wilayah itu dapat bersatu dalam wadah koperasi. “Misalnya penjual sayur atau ikan, kan akan beda kalau koperasi yang naungi ketimbang sendiri-sendiri. Toh juga kalau ada keuntungan koperasi, kan untuk anggota juga,” tutup Ansar. (B)
Reporter: Murtaidin
Editor: Jumriati
