31 Jenis Anggrek di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

888
31 Jenis Anggrek di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) dengan luas 105,194 hektar kaya dengan berbagai jenis tumbuhan. Tercatat 501 jenis tumbuhan dari 110 famili ada di taman nasional tersebut.

Khusus anggrek, saat ini terdapat terdapat 31 jenis anggrek yang telah teridentifikasi dan dibudidayakan di demplot penangkaran anggrek TNRAW. Penangkaran dilakukan untuk mempertahankan keberadaan 31 jenis anggrek tersebut dari kepunahan.

Kepala Balai TNRAW Ali Bahri mengatakan hingga saat ini setidaknya ada 31 jenis tanaman anggrek yang dibudidayakan di kawasan kantor Balai TNRAW. Untuk penyebarannya dalam taman nasional, anggrek dapat ditemui di lokasi tegakan hutan di savana, mangrove, kaki bukit Watumohai, kaki bukit Watuapi dan kaki bukit Potuho.

Anggrek biasanya tumbuh di batang pohon. Sementara untuk anggrek di blok hutan TNRAW, ada di Blok Hutan Mandu-mandula. Tanaman anggrek paling sering dijumpai di blok ini.

“Dari semua jenis ini bisa dikatakan dilindungi karena ada dalam kawasan Taman Nasional, tapi kalau untuk statusnya gak semua 31 jenis itu dilindungi,” jelas Ali Bahri, Minggu (10/3/2019).

31 Jenis Anggrek di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

Beberapa jenis yang terancam punah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 adalah Phalaenopsis Amboinensis (anggrek bulan ambon), anggrek bulan ambon berbunga pada bulan November.

Anggrek bulan ambon saat ini terus dijaga keberadaanya melalui penangkaran di TNRAW. Kembang anggrek ini berukuran sekitar 5 cm, dengan kelopak berbentuk bintang dan berloreng. Jenis tanaman ini masih satu keluarga dengan anggrek bulan amabilis (phalaenopsis amabilis) dengan kelopak polos.

“Posisi dipenangkaran kemarin untuk anggrek bulan ambon itu ada 8 anakan yang terus dibudidayakan,” ujarnya.

Ali menambahkan bahwa saat ini, 31 jenis tanaman anggrek tersebut masih dapat dijumpai di kawasan TNRAW. Selain bertujuan untuk melindungi dari kepunahan, penangkaran juga dijadikan sebagai media penelitian bagi akademisi, pemerhati lingkungan, pemerintah, masyarakat lokal, pelajar, organisasi lingkungan dan pihak lainnya yang bekepentingan.

Berikut jenis tanaman anggrek yang berada dalam penangkaran Balai TNRAW anggrek bulan ambon, anggrek bulan, anggrek tanah, anggrek bibir berbulu, anggrek kebutan, anggrek lilin, anggrek tricoglosus geminate, anggrek lidah ular (cymbidium finlaysonianum), angrrek bulbopilum, anggrek vandopsis, anggrek bulbopilum 2, anggrek lilin 2 (aerides sp), anggrek rubikuetia (rubiquetia sp), anggrek akar (taeniophyllum cibodasum).

31 Jenis Anggrek di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

Kemudian, anggrek mutiara (kingidium delicrosum), anggrek kalajengking (aracnis sp), anggrek bawang, anggrek tali, anggrek merpati (dendrobium crumenatum), anggrek eria (eria sp), anggrek tanah 2, anggrek jarum (schoenorchis sp) dan anggrek loreng (trixpermum calceo).

“Semua jenis di atas ini merupakan anggrek yang ada di kawasan TNRAW, dan saat ini tengah dibudidayakan di penangkaran dengan sistem demplot. Kami berharap selain untuk mejaga kelestariannya ini juga dapat menjadi media penelitian,” pungkasnya.

Untuk diketahui, tumbuhan hutan di sekitar TNRAW yang dimanfaatkan masyarakat sebanyak 124 jenis, sebanyak 68 jenis dimanfaatakan untuk sumber pangan, 65 jenis untuk obat-obatan dan 10 jenis untuk kepentingan upacara adat. Pemanfaatan tumbuhan hutan untuk kebutuhan pangan dibagi menjadi tiga yaitu sebagai pengganti makanan pokok, sayur mayur dan buah-buahan.

Sumber pengganti makanan pokok yang paling populer adalah sagu (metroxylon sago rottb) dan gadhung (dioscorea hispida daenst), sementara untuk sayur adalah daun melinjo (gnetum gnemon), dan untuk buah-buahan adalah manggis hutan (garcinia sp). (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini