6 Kasus Positif Covid-19 di Muna dari Klaster Bogor, Berikut Kronologisnya

17074
6 Kasus Positif Covid-19 di Muna dari Klaster Bogor, Berikut Kronologisnya
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Enam dari tujuh kasus positif Covid-19 di Kabupaten Muna merupakan klaster Bogor Jawa Barat. Ke enam warga tersebut adalah perempuan 57 tahun, laki-laki 43 tahun, perempuan 54 tahun, laki-laki 64 tahun, laki-laki 38 tahun, perempuan 57 tahun.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Muna dr. La Ode Abdul Wahid Agigi membenarkan hal itu. Ia memastikan 6 dari 7 tujuh pasien itu adalah klaster seminar Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston Bogor pada 26-29 Februari lalu.

“Iya, klaster Bogor,” ungkap dr Wahid Agigi saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Senin (20/4/2020).

Dari data tracing, kegiatan di Bogor ini sendiri dihadiri kurang lebih 600 orang dari 25 provinsi di Indonesia, salah satunya dari Kabupaten Muna. Menurut dokter Wahid, ada beberapa orang yang mengikuti kegiatan keagamaan tersebut.

Sepulang dari Bogor, mereka selanjutnya menggelar kegiatan yang sama yakni Musyawarah Pelayanan (Mupel) Sulselbara yang berlangsung di Gereja GPIB Beth El Raha mulai 2 sampai 6 Maret 2020.

Kegiatan itu dihadiri sekitar 80 orang. Di antaranya Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Muna AKBP Debby Asri Nugroho, Wakil Bupati Muna Abdul Malik Ditu, perwakilan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Muna dan Camat Katobu serta puluhan pendeta.

“Beberapa orang peserta acara GPIB ini sebelumnya juga menghadiri acara di Bogor. 1 orang di antaranya tinggal di Raha yakni tuan S, dia terkonfirmasi positif kemarin (19 April 2020) dan 8 orang terkonfirmasi covid positif di Makassar,” beber Dokter Wahid.

Makassar Laporkan 8 Kasus Covid-19 dari Muna

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes ) Sulsel Ichsan Mustari merilis, 8 dari 27 orang dinyatakan positif usai mengikuti pertemuan besar di Raha, Kabupaten Muna, Jumat (27/3/2020). Ichsan Mustari mengklaim kasus positif itu dengan istilah imported case atau kasus kiriman dari luar yakni terjangkit di Kabupaten Muna.

Soal 8 warga Sulsel positif Covid-19 usai dari Muna turut dibenarkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Sultra dr La Ode Rabiul Awal. Namun, saat itu dokter ahli bedah ini belum bisa memastikan benar tidaknya pasien itu terjangkit virus Corona di Muna dan masih bisa diperdebatkan.

“Kalau pernyataan ini masih debatable memang. Tapi Kadinkes Sulsel mengaku hanya untuk menegaskan bahwa 8 orang tersebut bukan tertular dalam wilayah Sulsel, tapi tertular di luar dibawa ke Sulsel. Sehingga menggunakan istilah imported,” tegas dia, Jumat (27/3/2020).

Warga Saparua Terpapar Corona di Muna

Menurut dokter Wahid, salah seorang panitia GPIB di Muna, menggelar acara pesta pernikahan pada 14 sampai 15 Maret 2020. Di acara tersebut hadir pula warga dari Pulau Saparua Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

“Di acara ini ada anggota keluarga dari Maluku (Saparua) hadir dan nginap di (rumah) keluarga ini (yang pesta). Di keluarga ini ada 2 orang yang Rapid Test hasilnya Positif,” tegas dia.

Dua orang dimaksud adalah pasangan suami istri (pasutri) dinyatakan positif terpapar virus corona (Covid-19), 5 April 2020, sepulang dari Muna bersama tiga orang lain secara berangsur menggunakan pesawat untuk menghadiri pesta pernikahan itu.

“Pasutri ini yang diberitakan mereka ber-5 datang 3 tahap dengan pesawat semua, transit di Makassar. Setelah ditelusuri mereka ini ada acara keluarga di Raha 14 Maret 2020,” ungkap dr La Ode Rabiul Awal saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Minggu (19/4/2020).

Setelah lima hari menyambangi Pulau Muna, selanjutnya ke lima orang ini pulang ke Maluku Tengah melalui Kota Baubau menggunakan armada laut Kapal Motor (KM) Dabonsolo tujuan Ambon selama dua hari perjalanan yakni 9 sampai 20 Maret 2020. Kemudia 21 April mereka akhirnya tiba di Maluku Tengah.

Berdasarkan tracing, pasca tiba di Saparua, pasutri ini mengalami sakit seperti gejala Covid-19, hingga akhirnya diisolasi di rumah sakit. Saat itu keduanya menjalani rapid test, hasilnya dinyatakan positif atau teridentifikasi terpapar Covid-19. Namun istrinya lebih dulu hasil uji Polymerase Chain Reaction (PCR) swab-nya keluar dengan hasil positif corona.

Kurang lebih satu bulan lamanya, Gugus Tugas Covid-19 Sultra baru merilis hasil swab atau sampel tenggorok berdasarkan pemeriksaan real time PCR. Ke enam warga Muna postif virus Corona menghadiri acara keluarga tersebut satu bulan kemudian.

Berbeda dengan Gugus Tugas Covid-19 Muna, Dokter Rabiul Awal mengatakan untuk kasus Positif di Saparua jika dikaitkan dengan 6 kluster di Muna ini tidak bisa memastikan siapa yang saling menularkan di antara mereka.

“Tidak bisa dipastikan demikian, mereka bisa tertular di pesawat, di bandara Makassar, di Raha atau di Kapal. Dalam konteks transmisi lokal seperti di Indonesia, klustering hanya membantu penelusuran kontak, tapi tidak membantu lagi untuk memperkirakan di mana seseorang tertular,” tegas dia. (a)

 


Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini