783 Personel Siaga Amankan Pemilu 2019 di Bombana

173
783 Personel Siaga Amankan Pemilu 2019 di Bombana
APEL GELAR PASUKAN - Kepolisian resor (Polres) Bombana menggelar apel gelar pasukan di ruang terbuka hijau (RTH), Kecamatan Rumbia, ibukota Bombana, Jumat (22/3/2019). (MUHAMMAD JAMIL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Kepolisian resor (Polres) Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan siap mewujudkan pemilihan umum (pemilu) yang aman, damai dan kondusif. Penegasan itu diikrar para pengayom masyarakat dalam apel gelar pasukan di ruang terbuka hijau (RTH) Kecamatan Rumbia, ibukota Bombana, Jumat (22/3/2019).

Pasukan Polri berkomitmen menyatukan persepsi dalam upaya mengamankan seluruh tahapan pesta demokrasi hingga hari H pada 17 April 2019 mendatang. Mereka pula telah menyiapkan seluruh atribut pengamanan serta meningkatkan sinergitas terhadap pihak yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan pemilu di daerah itu.

Kapolres Bombana, AKBP Andi Adnan Syafruddin menegaskan, suksesnya pemilu serentak tergantung dari keseriusan seluruh stakeholder yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan maupun aspek keamanan.

” Kesuksesan pemilu di daerah kita harus dijalankan melalui kerja profesional. Namun, tak sekedar dibebankan kepada kalangan penyelenggara dan keamanan saja, tapi, kesadaran kontestan penilu dan masyarakat yang dituntut taat dan patuh pada ketentuan yang ada,” ungkap Andi Adnan.

Kapolres menekankan bahwa pemilu serentak ini bukan ajang untuk mengadu calon pemimpin, tetapi memilih pemimpin yang benar-benar sesuai hati nurani. Bukan karena tendensi terrtentu, bukan pula karena paksaan.

Karena itu, pihaknya telah mempersiapkan dua per tiga kekuatan personel pengamanan dari Polres Bombana, serta persiapan tambahan bantuan kendali operasi (BKO) dari Polda Sultra. Sebanyak 239 personil yang terdiri dari 184 petugas dari Polres Bombana dan 55 dari Polda Sultra telah disiapkan untuk pengamanan di 453
TPS yang tersebar di seluruh wilayah Bombana.

Dalam pengamanan situasi pemilu, Polres Bombana pula telah meminta BKO sebanyak 90 personil yang terdiri dari 2 peleton berupa pasukan Satuan Bahayangkatra (Sabhara) sebanyak 60 personel dan Brimob sebanyak 30 personel. Selain itu, terdapat tambahan asistensi pengawat wilayah 8 personel. Begitupula penanganan wilayah rawan konflik sebanyak 445 personel.

Kata dia, seluruh pasukan akan ditugaskan untuk mengamankan hambatan, gesekan, mengenali, mememukan serta menetralisir potensi kerawanan di seluruh wilayah hukum Polres Bombana.

” Prajurit telah kami bekali dengan tugas utama mengamankan distribusi logistik serta mematahkan pergerakan pihak-pihak yang berusaha memutuskan kelancaran pemilu serentak tahun 2019,” ujarnya.

*Peta Masalah Terkait Pemilu

Dijelaskan, ada beberapa jenis potensi masalah yang akan dihadapi di lima daerah pemilihan (dapil) yang terbagi dalam tiga zona wilayah, yakni, zona Rumbia, Poleang dan zona Kabaena.

Potensi masalah itu berupa jalan rusak seperti jalanan menuju desa Matausu yang melewati sungai dan kerap banjir, laut dan gunung. Kemudian desa Akacipong, desa Balasari, desa Analere, desa Tinabite, desa Rahadopi, desa Lengora Pantai, Desa Puuwonua, desa Tetehaka dan desa Salosa.

Selain jalan rusak, potensi masalah pun akan diperketat pengamanan logistik pada daerah kepulauan seperti Pulau Kabaena, Masaloka dan pulau Masudu.

Selanjutnya, Polisi pula siap mengawal atas potensi masalah akses jaringan yang mengharuskan ketepatan waktu dalam proses pengiriman data pemilu ke kabupaten. Kenyataannya, masih banyak desa yang belum sepenuhnya tersentuh jaringan baik telepon maupun internet.

Tak kalah pentingnya ialah pengamanan daerah rawan konflik yang tersebar di beberapa titik seperti di wilayah Kecamatan Poleang dan Poleang barat. desa Tahi Ite Kecamatan Rarowatu, Desa Biru, Kecamatan Poleng Timur.

” Fokus penanganan di daerah rawan konflik dikhawatirkan adanya penghadangan tim distribusi logistik, perampasan atau pencurian kotak suara pemilu, logistik kurang saat proses distribusi, begitupula dengan kendala cuaca yang berpotensi merusak kertas suara, termasuk upaya kalangan tertentu yang mencoba menggelembungkan surat suara,” urainya.

Tambahnya, untuk pengamanan di wilayah tempat pemungutan suara (TPS), ia menekankan kepada seluruh petugas agar lebih teliliti dan peka dalam mengamankan masalah penggunaan kartu suara milik orang lain atau surat panggilan, pencoblosan sebanyak dua kali dan kekurangan logistik pemilu

Sementara itu, Ketua KPU Bombana , Aminuddin yang ikut menghadir apel gelar pasukan tersebut meminta agar dalam pengamanan Pemilu, Polri diharapkan mampu membaur dengan masyarakat, ramah dan mampu mengendalikan kegaduhan dalam masyarakat.

” Kami berterimakasih atas antusias Polri untuk pengamanan pemilu di daerah ini, bantu kami disektor keamanan dalam perhelatan pemilu yang kita harapkan sukses tanpa pemungutan suara ulang (PSU),” singkatnya.

Dalam apel siaga tersebut, seluruh stakeholder pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) instansi penegak perda, perhubungan, dan kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol) hadir dalam gelar pasukan itu. (a)

 


Kontributor : Muhammad Jamil
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini