81 Warga Bombana Diawasi Ketat Usai Pulang Melayat Pasien PDP yang Meninggal di Bahteramas

1110
Ketua Satgas Corona Virus Disease (Covid)-19 Bombana, Heriyanto
Heriyanto

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Sebanyak 81 warga yang tersebar di wilayah Poleang dan sekitarnya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam pengawasan intensif. Puluhan warga ini diawasi ketat sepulangnya mereka dari rumah RSUD Bahteramas usai mengunjungi seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kabupaten Kolaka yang meninggal di rumah sakit 23 Maret 2020.

Ketua Satgas Corona Virus Disease (Covid)-19 Bombana, Heriyanto mengatakan, 81 warga itu tersebar di Kecamatan Poleang, Poleang Barat, Poleang Utara dan Poleang Timur.

Baca Juga : Jika Positif, Keluarga Pasien PDP Asal Kolaka yang Meninggal Harus Diisolasi

” 81 orang ini mengunjungi pasien keluarga dari Kolaka yang dirawat di RS Bahteramas. Kami juga belum bisa menetapkan mereka sebagai orang dalam pemantauan (ODP) karena belum ada keterangan dokter soal status mereka. Yang jelasnya, semua terlibat langsung dalam pengurusan jenazah pasien itu,” ungkap Herianto di Rumbia,Kamis (2/4/2020).

Dikatakan Heriyanto, pasien tersebut meninggal dengan status PDP dam telah diambil sampel darahnyaa. Namun, hingga kini belum keluar hasil pemeriksaan dari laboratorium kemenkes RI. Jika hasil pemeriksaan lab keluar dan dinyatakan positif corona, maka empat kecamatan itu bakal menjalani karantina wilayah. Langkah mengantisipasi penyebaran virus corona pula telah digagas melalui dua skenario.

Kata dia, ada dua skenario dalam menangani 81 orang itu jika pasien PDP asal Kolaka dinyatakan Positif corona. Pertama, semua yang terlibat akan menjalani rapid test di ruang isolasi rumah susun (rusun) yang terletak di Desa Lantowua, Kecamatan Rarowatu Utara.

” Kami masih pertimbangkan jika langkah ini diambil karena minimnya petugas medis di daerah kita. Belum lagi soal penanggungan biaya yang mesti dibebankan pada daerah jika memang diisolasi di rusun itu,” katanya.

Baca Juga : Satu PDP Corona Meninggal Dunia di RSUD Bahteramas

Skenario kedua ialah semua akan menjalani isolasi di rumah. Melalui cara itu, warga bisa dipantau lebih intensif oleh petugas satgas di masin-masing wilayahnya.

” Ini adalah rencana kami untuk mengantisipasi penyebaran virus di daerah kita, meskipun waktu incubasinya telah sampai 5 hari pasca meninggalnya pasien, kami masih cukup khawatir jangan sampai ada salah satu diantara mereka yang terpapar hingga terdapat gejala virus itu,” pungkasnya. B

 


Kontributor : Muhammad Jamil
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini