Abrasi Pantai, Jalan Desa Hancur, 8 Rumah Warga Konut Nyaris Runtuh

270
Abrasi Pantai, Jalan Desa Hancur, 8 Rumah Warga Konut Nyaris Runtuh
ABRASI PANTAI - Kondisi rumah warga nelayan di pesisir Desa Laimeo dan Tanjung Laimeo, Kecamatan Sawa yang nyaris ambruk akibat abrasi pantai yang terjadi sejak 2 pekan terkahir akibat ombak tinggi yang mencapai 4 meter.(Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Abrasi pantai melanda Desa Laimeo dan Tanjung Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Akibatnya, jalan rabat pantai di Desa Laimeo sepanjang 420 meter sebagai penahan ombak hancur serta 1 unit rumah terancam runtuh.

Abrasi juga nyaris meruntuhkan 8 rumah warga nelayan yang berada di pesisir Desa Tanjung Laimeo. Aras, warga Desa Tanjung Laimeo kepada awak media mengatakan, kejadian tersebut telah berlangsung sejak 2 pekan terakhir ini. Situasi warga di dua desa itu saat ini siaga 1.

Ombak laut yang mencapai 4 meter, lanjut Aras, menghantam daratan hingga menyebabkan abrasi pantai di wilayah itu. Rumah nelayan yang berada di pesisir pantai nyaris ambruk.

BACA JUGA :  Petugas SPBU Wanggudu Raya Kedapatan Isi Pertalite ke Jeriken dalam Mobil

Abrasi Pantai, Jalan Desa Hancur, 8 Rumah Warga Konut Nyaris Runtuh

“Fasilitas desa sudah ada yang rusak karena terkikis air laut. Ini sangat rawan, warga sudah mulai waspada dan bahkan ada yang mengungsi untuk sementara waktu,” kata Aras dikonfirmasi, Sabtu (14/7/2018).

Di tempat terpisah, Kepala Desa Laimeo Nurlia mengungkapan hal yang sama. Dikatakan, rabat jalan pantai yang bersumber dari dana desa kini tak dapat difungsikan akibat rusak berat. Rumah warga yang berda di pesisir pantai pun terancam disapu ombak.

BACA JUGA :  KPU Konut Buka Pendaftaran Badan Adhoc, Ini Syaratnya

“Dari pihak Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Konut sudah pernah turun melihat kondisinya, tapi belum ada tindakan. Sekarang ini situasinya samakin rawan,” ujarnya.

Mengantisipasi abrasi yang kian mendekat, warga setempat menggunakan karung beras yang telah diisi pasir. Selanjutnya diletakkan dan disusun rapi dekat pinggir pantai sebagai penahan ombak.

Warga di dua desa tersebut berharap adanya perhatian dan kepekaan dari pemerintah setempat. Kondisi ombak yang tinggi dan abrasi yang semakin dekat di pemukiman, membuat warga terancam kehilangan tempat tinggal. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini