Alpen Sultra Kampanyekan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

153
KAMPANYE - Aliansi Perempuan (Alpen) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan di Kendari, Sabtu (7/12/2019). (Foto: Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Aliansi Perempuan (Alpen) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan di Kendari, Sabtu (7/12/2019). Kegiatan ini mengusung tema ‘Gerak Bersama, Bersama Kita Kuat,”.

Giat yang berlangsung selama kurang lebih empat jam itu dilakukan dalam beberapa sesi, mulai dari pemutaran film pendek, pemaparan materi hingga diskusi tanya jawab. Gerakan ini juga diikuti oleh organisasi perempuan.

Direktur Eksekutif Alpen Sultra Hasmida Karim menjelaskan bahwa agenda kampanye ini menggandeng masyarakat sipil khususnya organisasi perempuan karena melihat banyaknya kasus kekerasan perempuan dan anak yang terjadi sepanjang 2019.

Baca Juga : Alpen : Perempuan yang Paling Dirugikan dari Aktivitas Pertambangan

BACA JUGA :  Mengenal Quick Count, Benarkah Akurat?
Hasmida Karim

Alpen mencatat 14 kasus kekerasan perempuan dan anak yang terjadi setahun terakhir. Tak hanya itu, unit Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Kendari Januari hingga September 2019 menerima sebanyak 44 kasus kekerasan terhadap perempuan. 33 di antaranya merupakan bentuk kekerasan secara seksual.

“Kekerasan seksual ini banyak aspek dan faktor. Untuk mengatasinya bukan hanya kami yang perlu bergerak mendampingi, tetapi dari masyarakat itu sendiri. Menumbuhkan kesadaran terkait hak-hak seksual masyarakat itu menjadi bagian dari campaign ini,” jelas Hasmida usai kegiatan dilaksanakan.

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

Menurutnya, kampanye ini dilakukan untuk meminimalisir tindakan kekerasan seksual. Maka, kata Hasmida, cara yang dilakukan adalah dengan melakukan diskusi dimana pembicaraannya membahas hal-hal yang selama ini dianggap tabu seperti pendidikan seks.

Dirinya berharap, dengan kampanye ini masyarakat bisa mencageh dan menghindari kekerasan. Di saat yang sama, Hasmida juga berharap agar publik bisa menyadari bahwa hak perempuan adalah hak asasi manusia.

“Kita juga harapnya karena Kota Kendari ini kota yang menuju layak anak. Pemerintah Kota Kendari itu punya platform bagaimana mereduksi kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tutupnya.(b)

Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Abd Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini