Amankan Kendari, 500 Personel Polda Sultra BKO Papua dan Jakarta Ditarik

9586
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt
AKBP Harry Goldenhardt

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 500 personel Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) antara lain 3 satuan setingkat kompi (SSK) Satuan Brigade Mobil (Brimob) dari Papua dan 2 SSK Sabhara dari Jakarta dipulangkan ke Kota Kendari, Minggu (29/9/2019).

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt mengatakan, ratusan personel yang di bawah kendali operasi (BKO) Papua dan Jakarta ditarik untuk membantu pengamanan pascaaksi demonstrasi yang berujung bentrok hingga menyebabkan dua mahasiswa tewas, Kamis (26/9/2019).

Baca Juga : Amankan Penetapan Hasil Pemilu, Polda Sultra Kirim 201 Personel ke Jakarta

BACA JUGA :  Ini Penjelasan Polda Sultra Terkait Insiden Salah Tembak di Kendari

“Ini untuk membantu pengamanan di Kota Kendari. Terlebih personel yang bersiaga baik di Polda dan Polres saat ini terbatas,” jelas AKBP Harry Goldenhardt saat ditemui di Mapolda Sultra, Minggu (29/9/2019).

Harry menyebutkan, untuk 200 personil Sabhara tiba di Kendari Minggu sore tadi, sementara 300 personel Satuan Brimob pada malam hari.

Tiga ratus personel Brimob Polda Sultra di Papua diberangkatkan secara berangsur-angsur pada 20 Agustus dan 2 September 2019 lalu. Sementara 200 personel Sabhara di Jakarta pada 25 September 2019 lalu.

BACA JUGA :  Usai Mabuk-mabukan, Polisi Ini Main Pistol Lalu Tembak Pacar Sendiri

Baca Juga : Amankan Papua Barat, Polda Sultra Kirim 189 Personel Brimob

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ribuan mahasiswa dari berbagai elemen direncanakan bakal kembali melakukan aksi demonstrasi di Mapolda Sultra, Senin (30/9/2019).

Kali ini mahasiswa menuntut pertanggungjawaban Polda Sultra atas kasus gugurnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi. (b)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

1 KOMENTAR

  1. Hanya TNI yang bisa amankan keadaan, polisi hanya akan bikin rusuh dan hanya akan merusak kedamaian di bumi anoa ini, pengamanan yg ditarik bukan untuk mengamankan tapi ujung ujung datang untuk membunuh mahasiswa dan rakyat

Tinggalkan Balasan ke Arya Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini