Anak 9 Tahun di Poasia Diperkosa, Polisi Minta Warga Waspada

5433
Ilustrasi asusila
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang anak usia 9 tahun berinisial S diperkosa oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Nanga-nanga, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia Kota Kendari, pada Sabtu (27/4/2019) lalu.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Poasia Kompol Arfah membenarkan hal itu. Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau kepada warga sekitar agar waspada dan menjaga anak-anaknya.

Peristiwa itu bermula saat S yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar di Kota Kendari itu disuruh oleh orang tuanya membeli tempe di Pasar Anduonohu pada siang hari. Saat di perjalanan S dipanggil oleh seorang laki-laki yang tak dikenali. Pria tersebut mengaku sebagai rekan ayah korban yang diminta untuk menjemputnya. Korban pun percaya lalu ikut naik di atas motor pelaku.

(Baca Juga : Sempat Diculik, Dua Anak di Kendari Kembali ke Orang Tuanya)

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Poasia Kompol Arfah
Kompol Arfah

“Korban lalu dibawa di sebuah rumah, alasan pelaku ingin mengambil handphonenya. Sebenarnya korban ingin turun dari motor tapi korban diancam. Lalu dibawa ke arah Nanga-nanga,” ungkap Arfah saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/4/2019).

Polisi belum mengetahui lebih detail tempat kejadian perkara (TKP) dimana anak itu diperlakukan tidak senonoh. Sebab, korban belum bisa diambil keterangannya lebih jauh karena masih syok dan kondisi lemah.

(Baca Juga : Usai Nonton Film Dewasa, Ayah di Abeli Cabuli Anaknya)

Anak yang tinggal di salah satu kelurahan Kecamatan Poasia itu ditemukan oleh orang tuanya sendiri saat hendak membersihkan lantai di teras rumah toko (ruko) mereka, pada Sabtu (27/4/2019) sore. Ketika ditemukan korban hendak membaringkan tubuhnya akibat lemas.

“Pengakuan ibunya anak itu diperkosa. Kita sudah visum, tapi hasilnya belum kita dapatkan. Namun informasi dari anggota yang mengantar di Rumah Sakit Bhayangkara katanya 4 jahitan,” bebernya.

Kompol Arfah bersama jajaran Polsek Poasia saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut. Namun, belum didapatkan ciri-ciri maupun identitas pelaku. (B)

 


Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini