Anggota DPRD Sultra Tinjau Ruangan SMAN 1 Tongkuno yang Rusak

516
Anggota DPRD Sultra Tinjau Ruangan SMAN 1 Tongkuno yang Rusak
KUNJUNGAN KERJA - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) LM. Taufan Besi di dampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna La Ege, Kepala Sekolah dan Guru SMAN 1 Tongkuno saat meninjau empat ruangan kelas yang lantai dan plavonnya rusak, Sabtu (8/4/2017). (Kasman/ZONASULTRA.COM)
Anggota DPRD Sultra Tinjau Ruangan SMAN 1 Tongkuno yang Rusak
KUNJUNGAN KERJA – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) LM. Taufan Besi di dampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna La Ege, Kepala Sekolah dan Guru SMAN 1 Tongkuno saat meninjau empat ruangan kelas yang lantai dan plavonnya rusak, Sabtu (8/4/2017). (Kasman/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, MUNA – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara LM. Taufan Besi melihat langsung ruangan kelas SMAN 1 Tongkuno yang rusak. Lantai dan plafonnya sekolah itu telah rusak.

Kunjungan ketua komisi I DPRD Sultra ke ruangan kelas tersebut setelah mendengar siswa melakukan demo di sekolahnya pada tanggal 30 Maret 2017 yang lalu. Dalam aksi demonstrasi itu siswa menuntut kepala sekolah SMAN 1 Tongkuno agar segera memperbaiki empat ruangan yang rusak di sekolah itu.

Menanggai hal tersebut, Taufan Besi mengatakan, ruangan belajar di SMAN 1 Tongkuno masih bisa dicover dari dana BOS, karena kerusakan yang terjadi di lantai ruangan kelas itu belum terlalu rusak berat.

“Untuk penganggaran dana BOS itu masih bisa dianggarkan jika ruangan itu bisa dikatakan rehab, rusak ringan. Kalau rusak berat seperti tuntutan siswa itu kecuali rehab baru atau bangun baru,” ujar Taufan saat meninjau ruangan kelas SMAN 1 Tongkuno, Sabtu (8/4/2017).

Berita Terkait : Tuntut Kepsek Dicopot, Ratusan Siswa SMAN 1 Raha Demo di Dikbud Muna

Menurutnya, jika lantai yang rusak berat itu tidak jadi masalah. ” Kalau hanya lantainya biar rusak beratpun, ruangan kelas tersebut masih bisa digunakan,” terangnya.

Untuk itu, Taufan berharap, proses belajar masih bisa berlangsung, sembari mencari alternatif perbaikan baru.

“Karena prinsipnya ruangan tersebut masih bisa dipakai, hanya sudah tidak nyaman lagi,” tukasnya. (B)

 

Reporter : Kasman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini