Antam Serahkan Penggunaan Terminal Bandara Sangia Nibandera ke Pemda Kolaka

207
Dirut PT Antam Tbk, Tedy Badrujaman saat memberikan sambutan dalam acara serah terima gedung terminal Bandara Sangia Nibandera. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)
Dirut PT Antam Tbk, Tedy Badrujaman saat memberikan sambutan dalam acara serah terima gedung terminal Bandara Sangia Nibandera. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, Tedy Badrujaman secara resmi menyerahkan penggunaan gedung terminal penumpang Bandar Udara (Bandara) Sangia Nibandera di Keluarahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (07/09/2015) pagi kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka.

Bangunan dua lantai berukuran 45×30 meter yang dibangun sejak tahun 2013 itu menelan anggaran hingga Rp 14,7 miliar yang bersumber dari dana Community Social Responsibility (CSR) PT Aneka Tambang Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara (Antam UPBN Sultra).

Direktur Utama PT Antam Tbk, Tedy Badrujaman mengatakan, hal itu merupakan wujud partisipasi PT Antam dalam pembangunan daerah Kolaka yang bertujuan untuk menstimulus peningkatan ekonomi masyarakat di Kolaka, utamanya di sektor pariwisata, pertanian dan perkebunan.

“Dengan fasilitas sarana dan prasana transportasi yang memadai, kita harap bisa mendukung mobilitas masyarakat Kolaka yang bermuara pada kemajuan Kabupaten Kolaka,” kata Tedy dalam sambutannya.

Tedy mengungkapkan, pembangunan gedung itu sebetulnya telah mulai diinisiasi sejak tahun 2006 lalu, namun baru terealisasi pada tahun 2013. Dan akhirnya bisa digunakan pada awal tahun lalu.

“Saya terenyuh melihat bandara ini karena perkembangannya sangat signifikan.Kita berharap rute penerbangannya bisa diperluas, bukan hanya dari Makassar dan Kolaka saja,” katanya.

Di tempat yang sama, Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengatakan, PT Antam telah memberikan hasil yang memuaskan dalam pembangunan di Kolaka. Dia berharap fasilitas bantuan PT Antam itu dapat dipergunakan dengan baik oleh masyarakat setempat.

Bupati juga menghimbau agar pengelolaan bangunan itu dipelihara dengan baik supaya bisa digunakan dalam waktu yang lama.

“Utamanya keindahannya perlu dijaga agar tidak berubah. Ke depan, halamannya kita upayakan untuk diaspal dan ditanami pepohonan,” katanya.

Safei berpendapat, bandara itu merupakan monumen yang berharga diantara sekian banyak bangunan yang bersumber dari CSR PT Antam.

Safei mengibaratkan gedung itu seperti burung Kongga yang menggepakan sayap. Burung Kongga adalah lambang kejayaan masyarakat Kolaka. Seekor burung yang menjadi musuh masyarakat Mekongga karena sering memangsa tanaman dan hewan ternak masyarakat. Burung itu kemudian berhasil dibunuh oleh Raja Mekongga, Larumbalangi.

 

Penulis : Abdul Saban
Editor    : Rustam

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini