Atasi Resiko Persalinan Ibu Hamil, Dinkes Konut Jalankan Program RTB

324
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Konut Nurjannah Efendi
Nurjannah Efendi

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU – Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalankan program Rumah Tunggu Bersalin (RTB). Hal itu bertujuan untuk mengatasi resiko persalinan ibu hamil serta meningkatkan dan mendekatkan porses penaganan medis saat hendak akan melahirkan di Puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Konut Nurjannah Efendi
Nurjannah Efendi

Kepala Dinas Kesehatan Konut Nurjannah Efendi mengatakan, RTB adalah program jam persalinan (jam persal) yang dicanangkan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan disingkronkan dengan metode kerja Konasara (program Pemda Konut) untuk memberikan jaminan kesehatan dan pelayanan pertolangan maksimal terhadap ibu hamil di wilayah itu.

Dijelaskan, RTB sebagai wadah para ibu hamil untuk melakukan transit sekitar 1 sampai 2 hari, sebelum melakukan persalinan di puskesmas. RTB sendiri ditempatkan sekitar wilayah desa yang memiliki Puskesmas. Tercatat, saat ini sudah ada sekitar 30 RTB berada di wilayah Konut.

BACA JUGA :  Petugas SPBU Wanggudu Raya Kedapatan Isi Pertalite ke Jeriken dalam Mobil

“Jadi, ibu hamil yang akan melahirkan sekitar 1 sampai 2 hari akan dirawat di RTB ini oleh para bidan, setelah itu di bawah ke Puskesmas. Usai melahirkan akan kembali dirawat lagi di RTB ini 1 sampai 2 hari selanjutnya diantar pulang ke rumahnya,” kata Nurjannah, Sabtu (7/10/2017).

Dia menjelaskan, RTB mempunyai peran dan manfaat yang sangat besar bagi keselamatan ibu hamil saat nasa persalinan. Kata dia, sebelum adanya program RTB, tak sedikit warga ibu hamil sering mengalami resiko gawat darurat dalam proses persalinan lantaran lebih memilih untuk melahirkan di kediaman pribadinya ketimbang di Puskesmas yang memiliki fasilitas medis memadai.

BACA JUGA :  Petugas SPBU Wanggudu Raya Kedapatan Isi Pertalite ke Jeriken dalam Mobil

“Tadinya kan kebanyakan para ibu hamil sering mengeluhkan masalah tempat sebelum akan bersalin. Sekarang tidak lagi, karena sudah disiapkan tempatnya dilengkapi dengan fasilitasnya serta tenaga medisnya. RTB ini di tempatkan 1 tiap desa yang memiliki Puskesmas,” imbuhnya.

Lanjut, Nurjannah, fasilitas tempat dan kondisi jarak yang jauh dari Puskemas menjadi faktor minimnya minat masyarakat ibu hamil untuk melakukan persalinan di Puskesmas.

“Inilah pentingnya dan manfaat program RTB selain tempat persinggahan pasien, juga dapat mendekatakan pada fasilitas pelayanan. RTB juga ini dipastikan mampu menurunkan resiko kegawatdaruratan terhadap pasien ibu hamil dan itu terbukit,” terangnya. (B)

 

Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini