Bahaya dan Keuntungan Pakai VPN Untuk Tetap Lancar Bermain Medsos

1384
Bahaya dan Keuntungan Pakai VPN Untuk Tetap Lancar Bermain Medsos
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Pascapemerintah membatasi penggunaan medsos dua hingga tiga hari kedepan, masyarakat kini beramai mendownload aplikasi VPN untuk mempermudah akses mereka bermain media sosial terutama WhatsApp, Instagram, Facebook dan Twitter.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan, kondisi pembatasan penggunaan media sosial akan berlangsung selama tiga hari.

“Kami sesalkan ini dilakukan, tapi in kami ajak untuk mengamankan negeri yang kita cintai. Kita harus berkorban dua sampai tiga hari tidak bisa kirim gambar, tidak apa-apa. Teks masih bisa,” jelas Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5) seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Baca Juga : Pemerintah Batasi Akses ke Media Sosial Secara Serentak

Virtual Private Network (VPN) merupakan suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lainnya secara pribadi (private) melalui jaringan publik (internet).

Dari beberapa sumber disebutkan, fungsi dari VPN merupakan teknologi yang memanfaatkan jaringan publik, tentunya sangat rawan terhadap pencurian data.

Untuk itu, VPN menggunakan metode enkripsi untuk mengacak data yang lewat. Dengan adanya teknologi enkripsi itu, keamanan data menjadi lebih terjamin.

Walaupun ada pihak yang dapat menyadap data yang melewati internet, bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu dapat membaca data tersebut karena data telah teracak.

Hal ini dimaksudkan agar informasi yang ditransmisikan hanya boleh diakses oleh sekelompok pengguna yang berhak.

Baca Juga : Repnas: Milenial Jangan Mengikuti Akun Medsos yang Provokatif

Kemudian, saat melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak seharusnya.

Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan.

Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya.

Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain.

Baca Juga : Kapolda Sultra Sebut Informasi Beredar di Medsos Cenderung Anti Pancasila

Dikutip dari CNN Indonesia, Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya mengingatkan bahaya yang bisa saja mengintai jika masyarakat nekat menggunakan VPN.

Pertama, ia menyebut penggunaan layanan VPN untuk menembus pembatasan akses pemerintah berpotensi terjadi pencurian data pengguna yang ada di ponsel. Terutama jika VPN yang digunakan tidak terpercaya.

Pasalnya saat ponsel terhubung dengan server penyedia VPN, pemilik server sejatinya bisa melihat seluruh isi lalu lintas data pada ponsel yang terhubung.

“Pada prinsipnya kerja (VPN) sama kayak proxy server. Apapun yang lewat proxy server bisa diliat oleh pemilik proxy,” jelasnya, saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu (22/5).

Data yang diambil bisa berupa data yang ditransmisi selama ponsel terhubung, seperti mengekstrak komunikasi, mencuri data username (nama pengguna), password (kata kunci), data finansial, dan data penting lain.

Kedua, perangkat ponsel yang terhubung ke sembarang VPN juga berisiko disuntikkan malware.

“Disusupi malware bisa dilakukan dengan menyelipkannya di tengah jalan. Kalau (ponsel) sudah disisipi malware, dia bisa ngapain aja, jadi resikonya cukup tinggi,” lanjutya.

Ketiga, membuat profil pengguna. Alfons menjelaskan proses membuat profil pengguna ini kasusnya mirip dengan Cambridge Analytica yang membuat profil pengguna dari data Facebook.

Lewat profiling ini, menurut Alfons penjahat siber bisa membuat peta kebiasaan kita dan dimanfaatkan untuk mengarahkan opini si pengguna.

Apabila (VPN) dipakai dalam jangka waktu lama profil kita bisa ketahuan. Misalnya ketahuan kita suka otomotif, pilihan politik seperti apa, bisa disalahgunakan kayak kasus Cambridge Analytica.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Kominfo Sulawesi Tenggara (Sultra) Saifullah mengaku, secara resmi belum mendapat informasi tersebut. Dirinya pun enggan berkomentar terkait hal ini.

“Saya belum bisa menanggapi, saya belum paham juga soal ini,” singkatnya saat dihubungi awak Zonasultra via telepon, Rabu (22/5/2019).

Berikut, isi pesan broadcast yang tersebar melalui WhatsApp mengenai tips untuk tetap bisa berselancar di media sosial.

“Utk sementara Pemerintah memblokir Instagram dan WA, khusus WA masi bisa chat namun tdk bisa up/download Foto dan Video, utk membuka blokir pemerintah Bisa dibuka. (a)

*CARANYA*

  1. Buka Playstore
  2. Search VPN gratis unlimited 2019
  3. Download dan buka aplikasi
  4. Aktivkan tombol (on) nya
  5. Selamat menikmati kebebasan Bersosmed yg dijamin oleh UUD 1945,”.

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini