Banjir di Koltim, 170 Hektar Padi Sawah Puso

291
Banjir di Koltim, 170 Hektar Padi Sawah Puso
GAGAL PANEN - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) memprediksikan 170 Ha padi milik petani gagal panen atau puso. (SAMRUL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Sebanyak 170 hektar padi sawah milik petani kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) diperkirakan mengalami puso atau gagal panen setelah direndam banjir sejak hari Jumat (7/6/2019) hingga Selasa (11/6/2019) lalu.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Koltim, Lasky Paemba, banjir di daerah itu telah merendam 1.216 hektar lahan persawahan warga. Dari luasan itu, 170 hektar diataranya puso.

Jumlah itu tersebar di enam kecamatan di Koltim, diantaranya Ladongi, Mowewe, Lalolae, Loea dan kecamatan Poli-polia.

Baca Juga : Menyerah dengan Medan Lokasi Banjir, Bupati Koltim Memilih Pulang

“Prediksi puso ini berdasarkan pengamatan kami langsung di lapangan, tetapi untuk menentukan puso itu adalah petugas POPT (Pengamat Organisme penggangu Tanaman). Kami juga masih menunggu data valid dari petugas kami,” kata Lasky via telepon, Jumat (14/6/2019).

Dikatakan, tidak menutup kemungkinan jumlah petani yang gagal panen bisa bertambah, tergantung perkembangan lokasi banjir dan curah hujan yang turun. Genangannya bertambah atau berkurang.

Di kecamatan Ladongi terdapat enam desa/kelurahan yang lahannya terkena bias banjir yaitu Raraa seluas 190 Ha, Welala dengan luas 50 Ha, Pembiyoha seluas 100 Ha, Atula seluas 40 Ha, Ladongi Jaya seluas 180 Ha, Wungguloko seluas 27,5 Ha, dan Lalowosula seluas 150 Ha.

Untuk kecamatan Mowewe yaitu desa Horodopi dengan luas lahan 69 Ha. Di kecamatan Lalolae yaitu desa Lalosingi seluas 75 Ha. Kecamatan Loea yakni desa Iwoikondo seluas 324 Ha. Terakhir, kecamatan Poli-polia di desa Andowengga dengan luas 10 Ha. Total keselurahan dari Lima kecamatan ini yang terkena dampak banjir mencapai 1.216 Ha.

Baca Juga : Tony Akui Belum Ada Bantuan Korban Banjir dari Pemda Koltim

Lasky menyampaikan, data lahan yang diprediksi gagal panen telah dilaporkan secara berjenjang mulai dari pemerintah provinsi ke pemerintah pusat.

“Soal bantuan benihnya itu kita menunggu dari kementrian pertanian. Setau saya, kementrian pertanian itu tanpa ada bencana pun bantuan benihnya selalu ada. Kami harap para petani mau bersabar. Bencana yang terjadi ini bukanlah kemauan kita. Yang jelasnya kami akan upayakan bantuan benih untuk musim tanam berikutnya,” pinta Lasky.

Khusus penyaluran bantuan benih, kata dia, jika sudah disahuti oleh pemerintah pusat, maka Dinas Pangan dan Peternakan Koltim akan membagikannya melalui kelompok tani masing-masing.

Baca Juga : 227 KK di Kecamatan Ueesi Koltim Terancam Kelaparan

Sementara terkait hewan ternak, pihaknya baru mencatat 20 ekor sapi (ternak berat) terkena dampak banjir khususnya di wilayah kecamatan Uluiwoi. Sementara kecamatan Ueesi masih dalam tahap penelusuran atau pendataan.

“Untuk Uluiwoi dan Ueesi kita masih susah untuk merampungkan data karena akses jalan akibat banjir. Ditambah lagi akses komunikasi yang susah pula. Kalau kecamatan di luar Uluiwoi dan Ueesi tidak ada laporan ternak besar yang mati. Sekarang petugas kami masih melakukan pendataan.Yang jelas pada saat data sudah rampung semua akan kami sampaikan,”tandasnya. (A)

 


Kontributor : Samrul
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini