Banjir di Konawe Mulai Surut, Warga Berbenah

31

ZONASULTRA.COM, UNAAHA- Lima hari bencana Banjir yang melanda lima desa di Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai surut. para korban pun sudah mulai berbenah. Wilayah terparah yang terendam banjir adalah Desa Dawi-dawi, Langgonawe dan Linonggasai. Saat ini Balai Pengawasan Sungai Sulawesi IV mulai melakukan perbaikan tanggul secara darurat untuk menahan sementara aliran sungai  Konaweeha yang melintasi daerah tersebut. 

Tanggul darurat yang dibangun oleh masyarakat dengan cara swadaya jebol karena derasnya arus dan tingginya volume debit air akibat hujan deras yang terus menguyur bagian hulu sungai Konaweeha dalam sepekan ini. Banjir pun merendam sekitar ribuan hektar sawah milik petani di beberapa desa, selain itu banjir juga memporak-porandakan perkampungan.
Meski kegiatan ekonomi pertanian masyarakat belum stabil, karena air belum sepenuhnya surut, para pengungsi yang sempat dievakuasi oleh tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polres Konawe kini mulai kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan lumpur serta memperbaiki rumah mereka yang rusak akibat banjir.
“Air baru surut di wilayah perkampungan. Meski begitu sebahagian warga sudah mulai kembali ke rumah untuk membersihkan rumah mereka yang masih tergenang air bercampur lumpur, selain itu guru sekolah yang yang sekolahnya ikut terendam sudah mulai melakukan pembersihan bersama siswa-siswanya, Sedang daerah pertanian sebagiannya juga masih terendam banjir,” kata Kades Dawi-dawi Amrin, di lokasi banjir, Senin (11/5/2015).
Sekarang ini yang paling dibutuhkan masyarakat adalah normalisasi kegiatan pertanian agar perekonomian masyarakat yang menjadi korban banjir dapat pelan-pelan kembali normal, terutama bantuan bibit dari pemerintah daerah (Pemda) kabupaten Konawe.
Pelaksana Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan pantai dua Sulawesi Surya Ningrat, kepada awak zonasultra.id mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pekerjaan perbaikan tanggul. Sambil menunggu anggaran projek penanggulangan tanggul dari pusat, yang sekarang ini sedang dalam tahap tender. Kini instansi tekhnis tersebut sedang mengerjakan secara manual. Dengan menyusun karung beirisikan pasir setinggi tiga meter sejajar permukaan sungai.
“Kita kerjakan dulu sementara. Tendernya sudah jalan. Sekarang kita sedang menunggu kiriman pancangan beton dari Makassar. Ini hanya tindakan pencegahan yang kita lakukan agar air tidak terus masuk kepemukiman warga,” katanya. (Restu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini