Bank Indonesia Survei Dunia Usaha di Sultra

110
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sultra, Suharman Tabrani
Suharman Tabrani

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan temu responden Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Penjualan Eceran (SPE) dan Liaison. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (2/10/2019) di salah satu hotel Kota Kendari.

SKDU, SPE, dan liaison merupakan tools untuk memperoleh data primer yang akan digunakan untuk memperkaya kajian serta memperkuat perumusan kebijakan moneter. Kegiatan ini bertujuan menjalin silaturahmi dan sebagai bentuk apresiasi kepada responden survei.

Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia memiliki tujuan tunggal untuk menjaga kestabilan nilai rupiah, meliputi kestabilan rupiah terhadap barang dan jasa serta kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang lainnya. Secara operasional hal itu dilakukan dengan memperkuat basis kajian dan penelitian di bidang moneter, stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran.

Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Bank Indonesia memerlukan data/informasi yang lengkap, terpercaya, akurat, cepat dan mudah diakses mengenai kondisi perekonomian. Survei merupakan salah satu cara Bank Indonesia untuk mendapatkan data/informasi dimaksud. Beberapa survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia di antaranya adalah SKDU, SPE, SPH, survei konsumen, liaison, dan lainnya.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

(Baca Juga : Pelatihan Usai, BPP Kendari Harap Pelaku Usaha di Butur Terus Tingkatkan Produktivitas)

SKDU merupakan survei yang dilakukan terhadap pelaku usaha secara triwulanan. Responden SKDU di Sulawesi Tenggara saat ini berjumlah 150 responden yang tersebar di seluruh sektor lapangan usaha. SKDU bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan yang akan datang.

Sementara SPE merupakan survei yang dilakukan secara triwulanan terhadap 60 responden pelaku usaha di bidang perdagangan retail di Kota Kendari. SPE bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pergerakan dan kecenderungan pengeluaran masyarakat (consumption spending), serta sebagai salah satu indikator dini yang digunakan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan. Responden SPE merupakan pedagang retail yang mencakup 8 klasifikasi baku lapangan usaha (KBLI).

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sultra, Suharman Tabrani mengatakan hasil survei dimaksud menjadi bahan kajian yang penting bagi BI dalam menjalankan peran di daerah sebagai strategic advisory pemerintah, memberi masukan dan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan daerah, serta menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan bank sentral.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

(Baca Juga : Pelaku Usaha Kuliner di Kendari Mulai Beralih ke Bright Gas 5,5 Kg)

“Oleh karena itu, akurasi informasi yang disampaikan responden survei merupakan hal yang penting. Melalui kegiatan temu responden ini diharapkan kerja sama antara Bank Indonesia, responden dan surveyor akan semakin baik,” jelas Suharman Tabrani.

Untuk memotivasi pelaku usaha peserta temu responden, KPw Bank Indonesia menghadirkan narasumber Motivator Nasional Tung Desem Waringin dan Muh. Rosihan (Dewan Pakar Asosiasi E-commerce Indonesia/IdEA) yang membawakan materi dengan tema Marketing Revolusi di Era Industri 4.0.

Tema tersebut dipilih memperhatikan peluang e-commerce di Indonesia yg terus berkembang maju dan melibatkan banyak pelaku usaha. Program palapa ring yang dicanangkan oleh pemerintah akan mengakselerasi pertumbuhan e-commerce dan membuka peluang tumbuhnya usaha bagi pelaku usaha baru. (C)

 


Penulis: M3
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini