Bantu Sultra Kelola Resiko Bencana dan Iklim, USAID Gelar Diskusi dengan Media

64
Bantu Sultra Kelola Risiko Bencana dan Iklim, USAID Gelar Disukusi dengan Media
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengadakan diskusi dengan media di Sulawesi Tenggara (Sultra) guna membantu Indonesia khususnya Sultra dalam mengelola risiko bencana dan iklim melalui program Adaptasi Perbuahan Iklim dan Ketangguhan (APIK), Senin (19/12/2016).
Bantu Sultra Kelola Risiko Bencana dan Iklim, USAID Gelar Disukusi dengan Media
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengadakan diskusi dengan media di Sulawesi Tenggara (Sultra) guna membantu Indonesia khususnya Sultra dalam mengelola risiko bencana dan iklim melalui program Adaptasi Perbuahan Iklim dan Ketangguhan (APIK), Senin (19/12/2016). (Ilham Surahmi/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengadakan diskusi dengan media di Sulawesi Tenggara (Sultra) guna membantu Indonesia khususnya Sultra dalam mengelola risiko bencana dan iklim melalui program Adaptasi Perbuahan Iklim dan Ketangguhan (APIK).

Manager APIK wilayah Sulawesi, Buttu Ma’adika mengungkapkan, berbagai bencana hidrometeorologi atau bencana yang meliputi aspek cuaca, iklim dan perubahan iklim yang terjadi di Sultra sudah seharusnya dilihat secara menyeluruh, dengan belajar dari berbagai bencana hidrometeorogi seperti banjir, yang kerap melanda Sultra belakangan ini.

Fokus kerja program USAID APIK untuk mengutamakan adaptasi perubahan risiko bencana dan, media merupakan salah satu pihak yang berperan penting dalam hal menyebarkan informasi kepada publik dalam menanggapi berbagai bencana hidrometeorologi yang terjadi di berbagai wilayah di Sultra, mendorong perencanaan koordinasi yang lebih baik, serta memperkuat upaya pengurangan risiko bencana di tahun mendatang. Pihaknya memprediksi masih terdapat beberapa fenomena cuaca ekstreem.

“Tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengadvokasikan dan mendorong perbaikan koordinasi antar lembaga dalam mengurangi risiko bencana dan iklim serta memperkuat ketangguhan daerah, dengan bekerjasa dengan media” kata Buttu, saat ditemui usai acara diskusi, Senin (19/12/2016).

Selain itu, dalam kegiatan ini juga diperkenalkan tentang program USAID APIK itu sendiri kepada media dan publik, serta membangun posisi program tersebut sebagai program yang memiliki fokus kerja pada isu adaptasi perubahan iklm dan pengurangan risiko bencana.

“Harapan kita bisa menarik pembelajaran yang kemudian akan menjadi masukan untuk mengembangkan strategi adaptasi iklim dan pengurangan resiko bencana di Sultra” ungkap Buttu.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2016 berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir, dan gelombang tinggi kerap tejadi di berbagai wilayah di Indonesia tak terkecuali Sultra. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat mulai 1 januari hingga 11 NOvember 2016 terdapat 1.985 kejadian bencana, dan merupakan jumlah tertinggi selama 10 tahun terakhir.

Untuk itu, dengan adanya diskusi ini diharapkan media sebagai penyalur informasi untuk menyajikan pemberitaan mengenai peringatan dini cuaca tahun 2017, fenomena La Nina serta analisa penyebab bencana dan solusi untuk mengelola risiko bencana. (B)

 

Reporter : Sri Rahayu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini