Banyak Memberikan Manfaat, Program LSM Sintesa Dijadikan Contoh di Sultra

496
Muhammad Sudair
Muhammad Sudair

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sintesa yang dirintis sejak tahun 1991 sampai sekarang, sudah banyak diadopsi oleh pemerintah. Program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat di Sulawesi Tenggara (Sultra) itu sempat ditentang pemerintah era Orde Baru.

“Tapi seiring dengan era perubahan paradigma pemerintah Indonesia, program yang dirintis Sintesa ternyata sekarang banyak yang dijadikan contoh. Ini artinya LSM Sintesa era kepemimpinan pak Hugua dan masuk kepemimpinan pak Muhlis, sudah berpikir jauh tentang kebutuhan masyarakat,” kata Direktur Eksekutif LSM Sintesa Muhammad Sudair kepada zonasultra.id, Minggu (24/6/2018).

Dikatakannya, program yang bersentuhan dengan rakyat di Sultra, antara lain bantuan pemberdayaan ekonomi petani di pedesaan, bantuan sarana air bersih, pelatihan dukun terlatih dan jaminan program kesehatan nasional (JPKN).

Sudair mengatakan, saat Hugua menjabat Direktur Eksekutif LSM Sintesa, pernah memprogramkan pemberian bantuan benih jagung manis kepada petani di Desa Amesiu, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe (dulu Kabupaten Kendari).

Hasil panen jagung manis ketika itu terbilang melimpah. Petani pun kemudian merintis penjual jagung rebus di pinggir jalan. Sekitar tahun 2002, pada awalnya hanya 1 orang yang menjadi penjual jagung rebus (PJR).

“Kita lihat sekarang, PJR berkembang pesat di Pondidaha. Bahkan sudah menjadi tempat rekreasi bagi pelintas jalan Kendari menuju Kolaka. Saya kira program yang dirintis era Hugua di Sintesa sudah memberikan manfaat bagi petani di desa, ” jelas Sudair yang akrab disapa Dede.

Program lain yang kini banyak dinikmati masyarakat, yaitu pembangunan sarana air bersih di beberapa desa di Kabupaten Konawe Utara, Wakatobi, Konawe Kepulauan, Buton, Konawe Selatan, Muna.

Pada zaman itu, kata Sudair, warga kesulitan mendapat air bersih. Tapi dengan kemampuan lobi ke negara-negara pemberi bantuan sarana air bersih, Hugua bersama aktivis LSM lainnya berhasil mendatangkan bantuan, sehingga membantu pemerintah.

Khusus program kesehatan, pernah dilakukan pelatihan dukun bayi terlatih. Pelatihan tersebut diberikan kepada dukun bersalin yang berada di kampung-kampung, sehingga penanganan persalinan bisa ditangani lebih baik, sesuai standar medis.

“Dulu kan Puskesmas masih terbatas, sehingga banyak ibu yang mau melahirkan mengandalkan dukun. Makanya dukun diberi pelatihan, nama programnya dukun terlatih,” bebernya.

Untuk diketahui, negara-negara pemberi bantuan (donor) yang berhasil didatangkan Hugua melalui LSM Sintesa, antara lain Jerman, Australia, Inggris, Swiss, Kanada dan Jepang. (B)

 


Reporter: Ramadhan Hafid
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini