RAKORNAS – Walikota Baubau A.S Tamrin (kanan) usai menghadiri Rakornas VIII Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Kota Baubau masuk empat besar nominasi daerah dengan tingkat inflasi terendah di seluruh Indonesia. Hal ini dikatakan oleh Walikota Baubau AS Tamrin usai menghadiri Rakornas VIII Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tahun 2017 di Jakarta.
“Ini kan rapat rakornas TPID, untuk Baubau sendiri inflasinya itu termasuk rendah, bahkan masuk nominasi urutan ke empat dari seluruh daerah di Indonesia,” ujar Tamrin saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).
Capaian tersebut tidak lepas dari usaha pemerintah kota dalam menekan inflasi di daerah, seperti mendorong para petani untuk memanfaatkan lahan-lahannya. “Jadi kepada petani kita dorong untuk menanam cabai, sayuran dan lainnya di lahan tidur. Sebab harga naik akan naik jika terjadi kelanggkaan bahan-bahan makanan, itu salah satu faktor penyebab meningkatnya inflasi,” lanjut Tamrin.
Pihaknya meyakini jika suatu daerah tercukupi stok bahan makanan, maka inflasi tidak akan terjadi. Oleh sebab itu pihaknya juga sering turun ke pasar untuk memantau fluktuasi harga maupun mengkroscek stok dan mengawasi penumpukan bahan-bahan pokok.
Selain itu pemantauan juga untuk mengawasi barang-barang ilegal yang beredar di masyarakat. “Kita juga memantau barang-barang ilegal, karena hemat kami itu juga ada korelasinya menanjaknya harga,” pungkas Walikota Baubau ini.
Sudah dua tahun belakangan ini Baubau mampu menekan angka inflasi yakni pada tahun 2015 sebesar 3.71 % dan pada tahun 2016 sebesar 1.71 %.
Sedangkan secara keseluruhan, tahun 2016 hingga pertengahan 2017 inflasi Indonesia tercatat cukup rendah dan terkendali. Inflasi indeks harga konsumen 2016 tercatat pada level 3.02 % terendah sejak tahun 2010. Pengendalian inflasi cukup merata yakni di daerah Jawa 2,59 %, Kalimantan 3.4 %, Sumatera 4.53 %, Sulawesi 2.27 %, Bali dan Nusa Tenggaara 2.93 % dan Maaluku Papua 3.07 %. (A)
Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati
