Bawa Keranda Mayat, Warga Buton Demo Tuntut Perbaikan Sistem Pemerintahan

363
Bawa Keranda Mayat, Warga Buton Demo Tuntut Perbaikan Sistem Pemerintahan
DEMO - Koordinator lapangan (Korlap) Zikir Dani, saat orasi dihalaman depan kantor Bupati Buton Takawa, Senin (6/8/2018) (Nanang/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Dengan membawa keranda mayat bertuliskan ” Mati Suri Bupatiku” puluhan warga yang menamakan diri Gerakan Perubahan Rakyat (Gapura) mengelilingi kompleks perkantoran Takawa Buton, Senin (6/8/2018). Aksi unjuk rasa ini dilakukan warga untuk kedua kalinya karena belum ada titik terang dari Bupati Buton, La Bakry atas aksi sebelumnya yang menuntut perbaikan tata sistem pemerintahan di Buton.

Salah satu Kordinator Lapangan (Korlap), Zikir Dani menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekhawatiran dan rasa pesimisme pihaknya atas kinerja Bupati Buton dan jajaran birokrasi pemerataan pembangunan yang tidak transparan serta efisien, dan hanya membohongi masyarakat.

“Kami Gapura Buton mengaku tak percaya terhadap pemerintahan La Bakry,” jelas Zikir Dani dalam orasinya, Senin (6/8/2018).

Salah satu contoh yaitu penempatan pejabat di lingkup Pemda Buton yang terjadi saat ini, bukan berdasarkan prestasi dan kompetensi. Tapi lebih cenderung pada pendekatan personil atau kerabat dengan Bupati dan Sekda Buton. Hal itu tentu bertentangan dengan semangat pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Akibatnya roda pemerintahan tidak berjalan efektif sebab dijalankan bukan ahlinya.

Lalu, Gapura Buton juga menilai pengelolaan APBD tidak transparan sehingga terindikasi bagi-bagi jatah oleh segelintir oknum yang memiliki kedekatan dengan Bupati Buton, La Bakry. Tidak hanya itu, Gapura Buton juga menuntut agar rumah jabatan, rumah dinas, gedung perkantoran serta fasilitas kendaraan dinas yang dibangun menggunakan uang rakyat tidak dipergunakan dan dimanfaatkan sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat 1 dan 2 huruf c dan d PP No.27 tahun 2014 tentang pengelolaan barang milik negara dan daerah.

“Untuk itu kami menyatakan sikap mendesak La Bakry mundur dari jabatannya sebagai Bupati Buton,”ujarnya.

Bupati Buton La Bakry melalui Asisten 1 Setda Buton saat menerima para pengunjuk rasa mengatakan, tuntutan ini bakal disampaikan diteruskan kepada Bupati dan Sekda Sekda Buton.

Lanjut Rahman, sebab saat ini Bupati dan Sekda Buton sedang berada di luar daerah lagi melaksanakan tugas, sehingga pihaknya menjabat sebagai pelaksana.

“Kami sampaikan bahwa bapak Bupati Buton saat ini tidak berada di tempat. Masih ada di luar daerah oleh karena itu setibanya beliau nanti kami laporkan,” katanya kepada para demonstran di halaman kantor Bupati Buton.

Para demonstran langsung bergeser di rumah dinas dikawal ketat aparat kepolisian dan satuan polisi PP untuk mengecek keberadaan Bupati dan Sekda Buton, dengan dalih melakukan penyegelan rujab tersebut.

Aksi ini berakhir di Rujab Bupati dan Sekda Buton dan meninggalkan Rujab dengan tertib sekitar pukul 14.32 Wita. (B)

 


Reporter : Nanang
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini