Begini Proses Terjadinya Gerhana Matahari Cincin 26 Desember

318
Gerhana Matahari Cincin

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gerhana Matahari Cincin (GMC) diprediksi akan terlihat di beberapa wilayah di Indonesia pada 26 Desember mendatang, tak terkecuali Sultra, di mana Kolaka Utara menjadi wilayah terlama yang akan mengalami GMC.

Lantas, bagaimanakah proses terjadinya GMC tersebut. Berikut penjelasan Stasiun Geofisika Kendari.

GMC terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Baca Juga : Kolut Jadi Wilayah Terlama yang Dilewati Fase Gerhana Matahari Cincin

Pada proses terjadinya GMC, terdapat dua macam bayangan bulan, yaitu antumbra dan penumbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa GMC. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana matahari sebagian yang akan
teramati

Gerhana sendiri dimulai saat kontak pertama terjadi, yaitu ketika piringan bulan yang ditampilkan berupa lingkaran abu-abu mulai menutupi piringan matahari, yang ditampilkan berupa lingkaran berwarna kuning. Seiring berjalannya waktu, piringan matahari yang tergerhanai akan semakin besar hingga akhirnya seluruh bulan mulai menutupi piringan matahari.

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

“Waktu saat peristiwa ini terjadi disebut kontak kedua dan akan berakhir saat seluruh piringan bulan terakhir kali menutupi piringan matahari, yaitu saat kontak ketiga,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia dalam rilisnya, Kamis (19/12/2019).

Selanjutnya, waktu dari kontak kedua hingga kontak ketiga tersebut disebut sebagai durasi cincin atau fase cincin, yang lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.

Sebagai contoh lama durasi cincin terlama di suatu pusat kota di Indonesia pada GMC 26 Desember 2019 ini adalah di Selat Panjang, Riau, yaitu 3 menit 38,9 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 0,984.

Setelah kontak ketiga dilalui, piringan matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil hingga akhirnya bulan terakhir kali menutupi piringan matahari, yaitu saat kontak keempat.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Baca Juga : Fakta Gerhana Matahari Cincin 26 Desember, di Sultra hanya Gerhana Sebagian

Lama waktu dari kontak pertama hingga kontak keempat disebut sebagai durasi gerhana dan lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Bengkalis, Riau, yaitu selama 3 jam 51 menit 24,7 detik.

GMC sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 22 Agustus 1998, yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara, dan GMC 26 Januari 2009 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan.

Adapun GMC yang akan datang yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 21 Mei 2031, yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, serta GMC 14 Oktober 2042 yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. (a)

 


Kontributor: Sri Rahayu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini