Belum Terkonversi Gas, 8 Kabupaten di Sultra Kembali Diusulkan

204
ilustrasi gas elpiji langka
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan kembali mengusulkan delapan kabupaten di Sultra yang belum terkonversi tabung LPG 3 kilogram kepada Dirjen Migas Kementerian ESDM RI, agar segera melakukan percepatan konversi dari minyak tanah ke tabung LPG 3 kilogram.

Kepala Bidang Migas Dinas ESDM Sultra Andi Azis menyebutkan kedelapan kabupaten dan kota tersebut adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Muna Barat, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, dan Kota Baubau.

“Mudah-mudahan usulan mengkonversi daerah yang belum terkonversi bisa terealisasi, paling tidak masuk dalam APBN-P. Karena belum ada tanggapan juga dari APBN 2018,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/1/2018).

Azis mengungkapkan sejak 4 tahun lalu pihaknya telah mengusulkan untuk memasukkan namun belum juga terealisasi dan mendapatkan tanggapan. Dia mengklaim setiap tahun menyurat sebanyak dua kali agar masuk dalam pembahasan APBN maupun APBN-P.

“Kita menyurat terakhir per Oktober 2017 mengingatkan lagi untuk kesekian kalinya. Tapi belum ada tanggapan, jadi nanti kita masukkan surat lagi,” tambah pria berkacamata itu.

Dikatakan, beberapa daerah misal seperti masyarakat di Muna, Muna Barat, dan Buton Selatan sudah mulai berminat menggunakan gas. Akibatnya, tabung LPG 3 kilogram menyebrang ke daerah-daerah kepulauan tersebut, tentunya selain Kabaena dan Konawe Kepulauan.

“Misalnya LPG yang dari Bombana, Kabaena, Konawe Selatan bahkan Kendari menyebrang ke Buton Utara, Muna, ini cukup mempengaruhi pendistribusian,” tambahnya.

Sebab terjadi peningkatan jumlah pengguna yang otomatis mendorong daya beli masyarakat. Sementara, kuota tabung gas melon yang disiapkan hanya untuk daerah terkonversi.

Azis menambahkan, hal ini dilakukan untuk mencegah tabung LPG 3 kilogram di Kota Kendari maupun daerah konversi lainnya tidak lagi terangkut keluar ke daerah tidak terkonversi.

“Kita mau bantu teman-teman daerah untuk konversi. Walaupun mereka masih punya minyak tanah di sana,” tutupnya. (A)

 

Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini