Betulkah Sehat itu Mahal?

312
Dahmar, SKM., M.Kes.
Dahmar

Di dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita pernah menjumpai ada obrolan atau pembahasan tentang arti sebuah kesehatan diukur dari sisi biaya. Muncullah pertanyaan, “Apakah Betul Sehat itu Mahal?”
Singkatnya, tidak jarang kita disuguhkan pendapat yang mengaminkan judul di atas.

“Ya, sehat itu mahal”, kata mereka.

Kira-kira itulah kalimat umum yang sering kita dengarkan meskipun ada juga sebagian yang berpendapat sebaliknya.

Beberapa waktu yang lalu saya pernah posting di akun media sosial saya.

“Kesehatan memang bukan segalanya dalam hidup di dunia ini, tapi tanpa kesehatan, apapun yang dimiliki pasti tak bisa lagi dinikmati dengan baik….”, tulis saya.

Dahmar, SKM., M.Kes.
Dahmar

Korelasi judul di atas dengan postingan saya sangat erat kaitannya dimana judul tersebut terkait dengan paradigma berpikir sebagian orang dalam mewujudkan kesehatan kemudian postingan saya tentang pentingnya kesehatan itu sendiri.

Baik, pada kesempatan ini saya tidak ingin membahas lebih jauh tentang postingan saya yang di sosial media, akan tetapi saya lebih tertarik untuk mengulas jawaban saya yang justru terbalik. Karena menurut saya hal ini penting untuk diluruskan atau diketahui bersama.

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mewujudkan kesehatan dan termasuk upaya preventif (pencegahan) penyakit sekaligus menjelaskan bahwa mewujudkan kesehatan tidaklah mahal.

Hidup sehat bahkan tanpa biaya misalkan seseorang senantiasa berpikir positif.

Berpikir positif bukan berarti mengabaikan situasi yang kurang menyenangkan, melainkan lebih ke menghadapi ketidaknyamanan dengan cara yang lebih positif dan produktif. Berpikir bahwa keadaan terbaiklah yang akan terjadi, dan bukan yang terburuk. Berpikir positif sering dimulai dengan berbicara pada diri sendiri. Jika pikiran yang berjalan di kepala kebanyakan negatif, maka pandangan hidup kemungkinan pesimis. Sebaliknya, jika pikiran sebagian besar positif, maka pandangan hidup kemungkinan juga optimis.

Dalam buku Terapi Berpikir Positif, Dr. Ibrahim Elfiky menuliskan bahwa, “Apa yang Anda alami hari ini adalah dampak dari pikiran Anda kemarin. Apa yang akan Anda alami esok hari adalah dampak pikiran Anda hari ini. Pikiran yang sedang Anda bayangkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan Anda.”

Dilansir dari hellosehat.com, ada beberapa manfaat dari berpikir positif, diantaranya, meningkatkan kemungkinan umur panjang, memerangi depresi, memperkuat sistem imun tubuh, mengalahkan berbagai penyakit, mengatasi stres dengan lebih baik, dan membuat pribadi lebih tangguh.

BACA JUGA :  Pengelolaan Sumberdaya Hutan di Era UU Omnibus Law

Hidup sehat tanpa biaya selanjutnya adalah tidur yang cukup. Dalam buku Koes Irianto, Ilmu Kesehatan Masyarakat, tidur yang cukup diperlukan oleh tubuh untuk memulihkan tenaga. Dengan tidur yang cukup, kemampuan dan keterampilan kita meningkat. Susunan saraf serta tubuh terpelihara agar tetap segar dan sehat.

Dilansir dari alodokter.com terdapat setidaknya 9 manfaat istirahat dan tidur yang cukup diantaranya, tubuh lebih sehat, membantu pertumbuhan badan untuk anak-anak dan remaja, berat badan stabil, aktif disiang hari, kehidupan seks terjamin, terhindar dari kecelakaan dan cedera, meningkatkan suasana hati, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mempertajam ingatan.

Hidup sehat yang tanpa biaya lainnya adalah jalan kaki rutin setiap pagi. Dalam buku Geoff Nicholson, Lost Art of Walking, bahkan jalan kaki bukan hanya memiliki manfaat secara kesehatan fisik, tetapi juga secara psikologis, dan hubungan sosial.

Secara kesehatan fisik, dapat mengatur berat badan, tekanan darah sehingga kurangi resiko terkena stroke, kanker payudara, diabetes dan masih banyak lagi. Sedangkan secara psikologis, jalan kaki dapat menjernihkan pikiran dan merdeka dari stress. Pasalnya, jalan kaki mampu menimbul relaksasi diri dan memunculkan kegembiraan (mood).

Secara sosial, jalan kaki dapat menjadikan seseorang berinteraksi dengan orang lain. Lebih-lebih interaksi sosial dapat membuang jenuh dan kesepian yang dapat menyebabkan seseorang stress dan pikiran mudah bosan.

Berikutnya adalah pentingnya refreshing.
Di zaman modern seperti sekarang, setiap hari kita dihadapkan dengan hal-hal yang memicu stres seperti pekerjaan yang menumpuk atau rutinitas yang seolah tanpa henti. Hal seperti ini membuat tubuh dan pikiran lelah, jenuh, bosan, dan bahkan menumpulkan kreatifitas dalam bekerja. Istirahat, relaksasi, dan manajemen stres sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Selain itu, refreshing juga tidak boleh dilupakan karena ini sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental.

Bersyukurnya kita berdomisili di negeri yang banyak menyuguhkan tempat-tempat bernuansa estetik, mudah di jangkau, dan cenderung sangat ekonomis untuk menikmatinya.

Di Kota Baubau misalnya, kota yang secara geografis terletak di wilayah Sulawesi Tenggara dan lebih di kenal lagi dengan kota dimana tempat berdirinya benteng terluas di dunia, yaitu benteng Keraton Buton. Di kota ini terdapat beberapa tempat yang recommended untuk tujuan wisata seraya melepas penat atau refreshing, diantaranya benteng Keraton itu sendiri, pantai Kamali, pantai Nirwana, pantai Lakeba, bukit Wantiro, Kotamara dan tempat-tempat menarik lainnya.

BACA JUGA :  Pengelolaan Sumberdaya Hutan di Era UU Omnibus Law

Dilansir dari sehatfresh.com terdapat beberapa manfaat refreshing, diantara, menjadikan seseorang lebih bahagia, jauh dari depresi, merangsang kreatifitas dan ide cemerlang, dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Cara lain untuk memperkokoh kesehatan adalah dengan mengosumsi buah-buahan.

Jelas, harga buah-buahan tidaklah mahal. Negeri kita sejatinya adalah surganya buah-buahan. Segala jenis pohon buah dapat mudah tumbuh. Misalnya saja adalah buah pepaya, pisang, tomat, dan banyak lagi buah yang lainnya.

Berikutnya yang tidak kalah penting adalah Medical Ceck Up secara berkala untuk memantau status kesehatan.

Jika ada yang mengatakan Kesehatan mahal harganya, saya katakan justru ketika sakit lebih mahal lagi biayanya. Karena itu, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebagai langkah pencegahan, medical check up dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan, sekaligus mendeteksi suatu penyakit sejak dini.

Dilansir dari alodokter.com, makin dini suatu penyakit terdeteksi, maka makin cepat pertolongan yang dapat diberikan. Dengan begini, penyakit tidak berlanjut ke tahap yang lebih serius, sekaligus mencegah pertolongan yang lebih rumit dengan biaya yang lebih mahal.

Medical check up diperlukan oleh perempuan dan laki-laki, baik anak muda maupun orang lanjut usia. Orang yang terlihat sehat pun perlu melakukan medical check up, terutama untuk memeriksa tingkat kesehatan serta kemungkinan adanya penyakit serius yang belum menunjukkan gejala. Dianjurkan medical check up ini dilakukan per enam bulan atau paling tidak setahun sekali.

Jadi sehat itu sesungguhnya murah dan mudah. Hanya saja yang sulit itu adalah kemauan untuk konsisten mengatur pola hidup yang memenuhi standar kesehatan.

Semoga kita semua senantiasa diberikan olehNya kesehatan dan kemampuan ataupun kemauan untuk berbagi hal-hal positif terhadap orang lain. Aamiin.

 

Oleh : Dahmar, SKM., M.Kes.
Penulis adalah Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Sistem Informasi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin dan Pimpinan Maxima Laboratorium Klinik Cabang Baubau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini