BI Sultra Optimis Ekonomi Sultra Bisa Tumbuh Lebih Baik

78
BI Sultra Optimis Ekonomi Sultra Bisa Tumbuh Lebih Baik
SAMBUTAN - Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Lukman Abunawas, memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan diseminasi perekonomian dan forum komunikasi ekonomi & regional provinsi Sultra. Di Hotel Claro Kendari, Kamis (17/10/2019). (Foto : istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI- Kantor perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar diseminasi perekonomian dan forum komunikasi ekonomi regional Sultra, terkait potensi eskpor di Hotel Claro Kendari, Kamis (17/10/2019).

Kepala perwakilan BI Sultra, Suharman Tabrani dalam sambutannya menyebutkan, saat ini posisi ekspor Sultra pada kuartal II 2019 berada pada nilai 3,5 persen year on year (yoy). Sementara pertumbuhan perekonomian Sultra di posisi 6,3 persen (yoy) lebih tinggi dari nasional 5,05 persen (yoy) dan menjadi pertumbuhan tertinggi ke-9 secara nasional.

Sementara itu dari sisi permintaan, kinerja ekspor sejak 2018 selalu menjadi penyumbang terbesar dalan mendorong pertumbuhan perekonomian Sultra.

Misalnya, di kuartal II 2019 kinerja ekspor luar negeri memberikan andil sebesar 13 persen dan menjadi andil tertinggi sejak 2011 silam.

Akan tetapi, kinerja baik dari ekspor luar negeri itu, kata Suharman tertahan oleh defisit neraca perdagangan daerah yang cukup dalam pada periode laporan kuartal II.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

(Baca Juga : BI Sultra Dorong Pengembangan Ekonomi Syariah)

Sehingga bisa dikatakan, pertumbuhan ekonomi di Sultra masih belum dapat dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar masyarakat.

“Alasan salah satunya, ya, karena serapan tenaga kerja pada sektor pertambangan dan non pertambangan masih cukup rendah. Serta ekspor luar negeri kita juga masih sangat tergantung pada pertambangan,” ungkapnya.

Padahal sektor lain seperti pertanian, perkebunan serta sektor industri olahan masih belum maksimal.

BI pun optimis dengan sinergitas semua pihak mulai dari pemerintah, pengusaha, dan masyarakat sektor selain tambang tersebut dapat ikut menyumbang kinerja ekspor daerah ini.

Senada dengan Suharman, Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas memberikan contoh di Kabupaten Konawe Utara (Konut) dengan daerah yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) terbanyak di Sultra, namun kehadirannya tidak memberikan dampak positif yang cukup serta dinilai tidak seimbang dengan harapan masyarakat.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Olehnya, Pemprov Sultra, terus berupaya meningkatan sumber perekonomian lain yang bisa mendorong kesejahteraan masyarakat, Misalnya sektor pertanian, perikanan dan pariwisata.

Sejauh ini pemerintah terus berupaya melakukan evaluasi terhadap kinerja pertambangan yang ada di Sultra, terutama perusahaan tambang yang tidak mematuhi aturan yang berlaku. Misalnya ketaatan dalam pembayaran pajak ke daerah.

Melihat kondisi ini, BI pun menggelar kegiatan tersebut dengan mengangkat tema “Ekspor di tengah ketidakpastian global potensi akselerasi atau perlambatan ekonomi” tujuannya agar potensi ekspor di Sultra dapat ditingkatkan serta tidak hanya berpatok pada sektor pertambangan. Sehingga tujuan pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. (b)

 


Penulis : M3
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini