Biaya Pemulihan Infrastruktur Akibat Banjir di Sultra Capai Rp109 Miliar

129
Sultra Dikepung Banjir: 7 Wilayah Terdampak, 3 Kabupaten Terparah
Sultra Dikepung Banjir: 7 Wilayah Terdampak, 3 Kabupaten Terparah

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) memperkirakan biaya pemulihan infrastruktur akibat terjangan banjir di empat kabupaten di Sultra mencapai Rp109 milliar.

Empat daerah terparah terdampak banjir yakni Konawe Utara (Konut), Konawe, Kolaka Timur (Koltim) dan Konawe Selatan (Konsel), Jumat (5/7/2019).

Plt Kadis Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra, Abdul Rahim menjelaskan, hasil identifikasi terhadap kerusakan infrastruktur yang terdampak banjir. Seperti biaya perbaikan jalan, jembatan, sungai saluran irigasi.

Baca Juga : Banjir Sultra, Berikut Analisa Kementerian LHK

“Kita sudah lakukan identifikasi di semua titik, dan hitung-hitungannya pemerintah butuh dana sekitar Rp109 milliar untuk mengembalikan kondisi fisik infrastruktur seperti semula,” terangnya.

Ia mengungkapkan, dari hasil identifikasi itu infrastruktur yang mengalami kerusakan paling parah yakni jembatan dan irigasi. Untuk jembatan sendiri, akibat banjir terdapat dua jembatan utama penghubung antara kabupaten terputus serta dua irigasi rusak akibat terjangan banjir.

“Sedangkan untuk ruas jalan, kerusakannya itu bervariasi. Mulai dari 200 meter hingga 300 meter, tapi yang paling banyak itu di kabupaten Konawe,” tutupnya.

Untuk diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat terdapat 10 ribu penduduk mengungsi akibat banjir yang melanda sejumlah daerah di Bumi Anoa ini.

Banjir juga merendam 5.360 hektar areal persawahan milik petani. Dengan total kerugian yang dialami akibat kerusakan ini sekitar Rp 171,5 miliar. Serta rumah hanyut, dan sejumlah jembatan putus.

Tak hanya itu saja, banjir juga mengakibatkan 2 ribu penduduk terisolir. Seperti di kecamatan Wiwirano, Langgikima, Landawe dan Oheo Kabupaten Konut. Sementara di Konawe daerah yang terisolir yakni daerah Latoma. (B)

 


Reporter : Randi Ardiansyah
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini