BMKG: Paus di Bombana Terjebak Surut Maksimum

397
Paus Sperma Raksasa Ditemukan Warga Terdampar di Pantai Bombana
TERDAMPAR - Paus sperma raksasa, yang ditemukan warga terdampar di bibir pantai Tamobatu, Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (1/2/2018). (Foto: Akun Facebook Yustii)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meterologi, Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari memberikan pandangannya perihal paus sperma yang terdampar di Kabupaten Bombana, tepatnya pesisir pantai Tampobatu, Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (1/2/2018).

Prakirawan Stasiun Meterologi Maritim BMKG Kendari, Adi Istiyono memperkirakan terdamparnya paus itu berhubungan dengan fenomena Super Blue Blood Moon yang terjadi semalam.

“Saya kira ada..pak saat terjadi surut maksimum…ikan tidak dapat kembali ke laut….tapi itu bukan faktor utama,”ungkap Adi Istiyono melalu sambungan WhatsApp Mesengger kepada zonasultra.

Sebab menurutnya, ada beberapa faktor lain sehingga mamalia itu bisa sampai terdampar di pantai. Salah satunya yaitu paus itu ditengarai berpisah dari kelompoknya sehingga tersesat dan terdampar.

“Kemungkinan saat kembali ke laut paus tersebut sehingga pada saat kembali ke laut terjebak surut maksimum,” imbuhnya.

Prakiraan ketinggian gelombang, di perairan Bombana saat gerhana adalah 0.25-0.75 meter.

Ketua Satuan Kerja (Satker) Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kota Kendari, Jupri mengungkapkan, jika penyebab terdamparnya paus sperma raksasa dibibir pantai Tamobatu, Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra) dikarenakan pengaruh cuaca serta benturan.

Hal itu di ungkapkan oleh Jufri saat dihubungi via telepon oleh awak zonasultra.id, Kamis (1/2/2018).

Menurut Jufri, hal itu terlihat dari gambar paus tersebut dimana terdapat luka dibagian kepala paus.

“Saya belum tahu juga berapa panjanganya, karena kita masih di perjalanan ini menuju Bombana. Sebentar baru kita mau identivikasi terkait dengan jenisnya, jenis kelamin dan ukuran pastinya,” jelasnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, pihaknya juga akan memastikan penyebab terdamparnya paus sperma tersebut. Terlebih pihaknya akan mengamati lebih dalam lagi, terkait dengan Gerhana Bulan yang menjadi penyebab terdamparnya paus itu.

Pihaknya akan meneliti serta memastikan ukuran paus itu. Namun demikian, jika paus tersebut berada di sekitar pemukiman penduduk, maka pihaknya akan mengevakuasi ke daerah yang jauh dari pemukiman.

“Inikan dekat dengan laut Flores, biasanya mungkin masuk lihat makanan atau ada sensornya yang tidak berfungsi. Sehingga jalur migrasinya mungkin masuk di situ, perkiraan sekitar 6 sampai 8 meter itu panjangnya kalau diameternya itu belum tahu,” tutupnya. (B)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini