Bupati Butur Paparkan Konsep Agromarine di Seminar Internasional UHO

193
Bupati Butur Paparkan Konsep Agromarine di Seminar Internasional UHO
SEMINAR ICMID - Bupati Buton Utara Abu Hasan saat menjadi pembicara pada seminar International Conference on Maritime Infrastructure and Development (ICMID) di Grand Clarion Hotel Kendari, Senin (19/11/2018). (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Bupati Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara, Abu Hasan menjadi pembicara pada seminar International Conference on Maritime Infrastructure and Development (ICMID) yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, di Grand Clarion Hotel, Senin (19/11/2018).

Dalam kesempatan ini, Abu Hasan memaparkan seputar konsep agromarine di Butur. Di mana, pemerintah daerah setempat kini tengah berupaya mendayagunakan potensi sumber daya alam (SDA), baik di sektor pertanian yang terintegrasi dengan peternakan dan perkebunan maupun kelautan dan perikanan.

Langkah tersebut, tentu bukan tanpa alasan. Di sektor pertanian misalnya, pemerintah Butur telah mengembangkan pertanian organik sejak tahun 2017 lalu, bahkan sudah menjadi program unggulan. Selain itu, di Butur juga terdapat ribuan hektar lahan perkebunan, seperti jambu mete dan kelapa.

Kemudian di sektor kelautan dan perikanan, di wilayah Butur terdapat aquaculture rumput laut, dan berbagai jenis ikan.

“Potensi darat dan lautan Buton Utara merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Pengelolaan kedua potensi tersebut dibutuhkan pihak-pihak profesional di bidangnya, dan tidak menutup kemungkinan pemanfaatan potensi dimaksud, Pemkab Butur akan menggandeng UHO,” tuturnya.

Berdasarkan potensi dan kebijakan pengembangan pertanian organik Butur bila dilihat dari konteks pembangunan berbasis maritim, yaitu dengan menggunakan konsep agromarine, maka pembangunannya harus saling bersinergi dan harmoni. Tentunya, tanpa mengabaikan kesinambungan lingkungan.

“Sinergitas ini diperlukan secara berkelanjutan dalam menghadapi kerentanan perubahan iklim, bencana banjir, pengembangan tata ruang dan pengembangan sumber daya manusia,” terangnya.

Namun Abu Hasan juga melihat sejumlah tantangan terkait dengan arah kebijakan agromarine ini. Beberapa diantaranya yakni kualitas SDM, sarana prasarana agromarine Butur belum memadai, standar kualitas mutu bahan baku dan produk olahan, serta rantai pemasaran dari hulu ke hilir relatif panjang. (b)

 


Kontributor: Irsan Rano
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini