Bupati Konsel Akui Sempat Tak Sreg dengan Organisasi Perhimpunan Anak Transmigrasi

297
Bupati Konsel Akui Sempat Tak Sreg dengan Organisasi Perhimpunan Anak Transmigrasi
MUSCAB - Bupati Konsel Surunudin Dangga (tengah) saat menghadiri acara Muscab pertama DPC PATRI di Andoolo, Sabtu (3/11/2018). (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga mengaku sempat tidak merasa sreg dengan kehadiran organisasi Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI). Ini diungkapkan Surunuddin usai menghadiri musyawarah cabang (Muscab) pertama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PATRI Konsel yang digelar di Andoolo, Sabtu (3/11/2018)

Surunuddin menjelaskan, saat pertama kali disuguhkan nama PATRI oleh pengurus DPD, dirinya tidak sreg karena mengganggap nama PATRI bersifat kedaerahan. Apalagi dirinya memang lebih sreg dengan organisasi yang dapat merangkul semua golongan.

Tetapi, setelah pihak pengurus DPD PATRI Sultra menjelaskan maksud dan tujuan organisasi tersebut, ia langsung memakluminya.

“Setelah berdialog dengan para pengurusnya, ternyata organisasi yang telah dibentuk secara nasional ini tidak berafiliasi. Bukan organisasi politik, makanya saya putuskan menerima undangan menghadiri kegiatan muscab kemarin,” aku Surunuddin ditemui di Andoolo, Minggu (4/11/2018).

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Dikatakan Surunuddin, dirinya termasuk pelaku sejarah tentang penempatan lokasi transmigran di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), termasuk di Konsel. Dia bercerita, waktu itu ia pernah diperbantukan di satuan tugas permukiman transmigrasi.

“Menurut saya persatuan ini telah memberikan dampak signifikan terhadap roda perekonomian dan pembangunan di daerah. Dibuktikan dengan berkembang pesatnya tingkat kesejahteraan dan pembangunan di daerah itu,” ujarnya.

Menanggapi keberadaa PATRI di wilayah pemerintahanya, mantan anggota legislatif Sultra ini mengaku telah menetapkan 52 desa sebagai pusat kawasan pertumbuhan yang mayoritas di dalamnya termasuk eks transmigran. Disinergikan dengan wilayah tertinggal, harapannya dapat berkembang sejajar dengan daerah maju lainnya yang mampu menciptakan produk unggulan sesuai potensi mereka.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Sementara Wakil Ketua DPD PATRI Sultra Ujang Sudirman menjelaskan, PATRI telah dibentuk di seluruh wilayah nusantara, di bawah langsung binaan Kemendes PDTT bersama putra putri transmigran.

“PATRI ini merupakan organisasi masyarakat bersifat terbuka, independent, egaliter, nonsektarian, serta tidak menjadi underbow (organisasi sayap), berafiliasi dengan partai politik, malah mempunyai nilai strategis terhadap pembangunan nasional dan di daerah,” jelas Ujang.

Muscab ini merupakan kali pertama digelar oleh PATRI, dan akan berkelanjutan selama lima tahun sekali. Muscab yang digelar kemarin agendanya pembentukan pengurus DPC sekaligus mengangkat Bupati Konsel sebagai Ketua Dewan Pembina DPC PATRI. (B)

 


Reporter: Erik Ari Prabowo
Editor: Jumriati

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini