BWS Sulawesi IV Kendari Akan Bangun Waduk Pengendali Banjir

830
Kepala BWS Sulawesi IV Kendari Haeruddin C. Maddi
Haeruddin C. Maddi

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari akan membangun kolam retensi atau waduk pengendali banjir di Jalan Boulevard, Baruga, Kendari. Hal itu merupakan bagian dari program untuk mereduksi banjir dari luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu di samping pembangunan tanggul banjir.

Kepala BWS Sulawesi IV Kendari Haeruddin C. Maddi mengatakan, pembangunan kolam retensi ini merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Tujuannya agar luapan banjir dari Sungai Wanggu bisa mengurangi areal genangan yang terdampak banjir di sepanjang DAS Wanggu ketika hujan turun dengan intensitas cukup tinggi serta bersamaan dengan naiknya permukaan air laut.

“BWS dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Kendari untuk membahas secara detail permasalahan banjir Kota Kendari termasuk kaitannya dengan rencana pembebasan lahan,” ungkap Haeruddin saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (5/7/2019).

Ia menyebutkan, desain penanganan banjir Kota Kendari termasuk Sungai Wanggu sudah selesai satu sistem. Pembangunannya baru dimulai tahun 2010 silam dan selalu diprogramkan setiap tahun, pasalnya keterbatasan dana konstruksi menyebabkan pembangunannya belum tuntas. Terkait tiga kolam retensi, direncanakan pembangunannya mulai tahun 2020, setelah diperoleh kesepakatan terkait pembebasan lahan.

BACA JUGA :  Ikatan Ahli Kesehatan Ajak Berbagai Pihak Eliminasi HIV-AIDS di Sultra

Baca Juga : Biaya Pemulihan Infrastruktur Akibat Banjir di Sultra Capai Rp109 Miliar

Selain Sungai Wanggu ada beberapa sungai kecil yang berpengaruh pada sistem pengendalian banjir Kota Kendari. Misalnya sungai Lepolepo, harus dibuat terintegrasi satu sistem, mulai dari drainase yang kecil sampai ke saluran utama yang akan membuang ke Teluk Kendari.

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan, di samping pihaknya pun merencanakan membangun check dam (tanggul penghambat) beberapa unit di hulu Sungai Wanggu guna memperkecil angkutan sedimen serta rencana pengerukan di muara sungai untuk mengurangi sedimentasi dan pendangkalan muara.

“Tipikal Kota Kendari ini sangat bervariasi ada wilayah kota yang terletak pada daerah ketinggian, sebagian lagi pada daerah yang sangat flat (datar) yang arealnya lebih banyak terdampak genangan banjir,” jelasnya.

Nantinya, kata Haeruddin kolam retensi ini bekerja dengan model regulation pond (kolam pengendali). Bangunan ini bakal dilengkapi dengan pintu inlet dan outlet, serta spillway. Apabila, diperkirakan turun hujan beberapa jam, maka kolam retensi dapat dikosongnkan dengan membuang airnya, sehingga dapat menampung kelebihan air hujan. Fungsi lain dari kolam retensi yakni dapat dikelola untuk tambahan air baku kota dan tempat rekreasi yang cukup menarik dengan penataan lanskap sekitar kolam retensi dibuat dengan baik.

BACA JUGA :  HBI ke-74, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari Salurkan Sembako di 3 Lokasi

Haeruddin menegaskan Kota Kendari harus memiliki sistem pengendalian banjir yang terintegrasi secara terpadu. Sehingga, besarnya banjir dapat terkendali dan direduksi secara bertahap, serta akhirnya kota ini akan terbebas dari banjir.

Sebelumnya, Wali Kota Kendari Sulkarnain menyatakan pembangun kolam retensi di Boulevard, Baruga ini telah menjadi rencana kerja pemerintah kota tahun ini untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan ketika sungai tersebut meluap.

Untuk diketahui, beberapa kali bencana banjir yan terjadi selama tiga tahun berturut-turut 2017, 2018 dan 2019 telah meredam rumah warga sekitar dan warga harus mengungsi di tenda yang telah dibangun pemerintah di badan jalan Kali Wanggu. (A)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini