Demo Mahasiswa di Kendari, 16 Orang Jadi Korban

642
Satu Mahasiswa UHO Tewas, Diduga Terkena Tembakan Polisi
TEWAS - Seorang mahasiswa bernama Randi dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dinyatakan meninggal dunia setelah terkena peluru diduga tembakan dari aparat kepolisian saat bentrokan terjadi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (26/9/2019). (Fadli Askar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Demo yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (26/9/2019) berujung ricuh dengan aparat keamanan.

Diketahui demo tersebut digelar karena menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan menolak hasil revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).

Tercatat setidaknya 16 orang menjadi korban dari aksi demonstrasi yang berlangsung. 12 orang dari mahasiswa, 3 orang dari anggota kepolisian, dan 1 orang staf Sekretariat DPRD Sultra.

Dari 12 orang korban mahasiswa, 1 orang meninggal dunia dan 1 orang kritis. Korban yang meninggal bernama Randi. Ia merupakan mahasiswa semester tujuh Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

(Baca Juga : Satu Mahasiswa UHO Tewas, Diduga Terkena Tembakan Polisi)

Randi dinyatakan meninggal dunia setelah terkena peluru yang diduga tembakan dari aparat kepolisian saat bentrokan terjadi. Randi sempat dilarikan di RS Korem pukul 15.30 Wita dalam keadaan hidup, namun karena peluru mengenai dada sebelah kanannya, nyawa Randi tidak dapat diselamatkan.

Sementara 1 mahasiswa kritis bernama Yusuf Kardawi (19), mahasiswa jurusan D-3 Teknik Sipil UHO. Ia saat Yusuf menjalani perawatan intensif di RSUD Bahteramas Kendari.

“Saat ini sebanyak 15 orang menjadi korban dari aksi unjuk rasa hari ini. Mahasiswa sebanyak 11 orang, 3 orang anggota Polri dan 1 orang dari staf DPRD Sultra. Sementara satu orang meninggal dunia,” kata Kabid Humas AKBP Harry Golden Hart, kepada awak media.

(Baca Juga : Kritis, Satu Mahasiswa UHO Korban Aksi Jalani Operasi)

Harry menyayangkan aksi unjuk rasa berubah menjadi aksi kerusuhan. Padahal pihak mahasiswa sudah ditemui oleh Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh dan ia siap meneruskan aspirasi mahasiswa ke DPR RI.

“Kita sangat sayangkan aksi unjuk rasa berubah menjadi aksi kerusuhan. Padahal Ketua DPRD bersama anggota sudah menemui pendemo untuk beraudiens, namun mereka memaksa untuk masuk,” ujarnya.

(Baca Juga : Korban Tewas Aksi di Kendari, Polda Sultra Bantah Pakai Peluru Tajam)

Ia juga memastikan, saat ini pascaaksi demo mahasiswa situasi Kota Kendari sudah dalam keadaan kondusif.

Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Kendari, berunjuk rasa menolak Revisi Undang-undang KPK dan RUU KUHP. Aksi mahasiswa ini dilakukan dari kampus masing masing dan berjalan kaki menuju kantor DPRD Sultra. (B)

 


Kontributor: Ramadhan Hafid
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini