Desa di Koltim Masih Terendam Banjir, Warga Kekurangan Air Bersih

250
Desa di Koltim Masih Terendam Banjir, Warga Kekurangan Air Bersih
KRISIS AIR - Warga dusun III dan IV desa Anambada, Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur saat ini mengalami krisis air bersih. Untuk mendapatkan air bersih warga harus melintasi jalur banjir setinggi dada orang dewasa dengan menggunakan perahu. (Samrul/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Banjir parah yang masih menggenangi dusun III dan IV Desa Anambada, Kecamatan Dangia membuat warga setempat kekurangan air bersih. Sumur yang selama ini menjadi keperluan warga sudah tidak dapat digunakan lagi, airnya keruh dan tidak layak konsumsi.

Kepala desa Anambada,Hj Ernawati menyatakan, warga dusun III dan IV yang terendam banjir kekurangan air bersih sejak tiga hari lalu sampai sekarang.

“Sebagian warga kami harus mengambil air bersih ke rumah warga lainnya yang kebetulan tidak tergenang banjir (daerah ketinggian). Jaraknya kurang lebih 500 meter. Warga kesana pakai perahu. Kalau untuk mencuci pakaian atau piring dan mandi sebagian warga masih menggunakan air sumur bornya meskipun keruh,”katanya.

Baca Juga : Dua Kilometer Jalan Poros Talinduka Koltim Dialiri Banjir

Ernawati mengaku bahwa wilayahnya sudah dikunjungi oleh pihak pemerintah daerah Koltim pada Sabtu (8/6/2019) malam. Bahkan, warga dijanjikan bantuan air bersih dan sembako. Sayangnya, sampai saat ini bantuan itu tak kunjung sampai.

Dusun III dan dusun IV desa Anambada merupakan salah satu daerah yang cukup para juga diterjang banjir.Ketinggian air di dua dusun yang terendam banjir sampai siang hari ini mencapai dada orang dewasa. Dari kedua dusun ini terdapat 21 rumah Kepala Keluarga (KK) yang terendam banjir.

Banjir terparah juga terdeteksi di desa Woikondo, Kecamatan Loea. Setidaknya, di desa ini terdapat 200 hektar padi siap panen habis terendam. Banjir terjadi akibat meluapnya air sungai Woikondo.

Kepala desa Woikondo, Amiruddin ketika dikonfirmasi via telepon menyebutkan, saat ini ketinggian air mencapai setengah meter sampai satu meter.

“Ketinggian air kalau dipersawahan mencapai satu meter setengah. Sedangkan kalau dibawah kolong rumah warga setinggi setengah meter. Warga kami yang sempat mengungsi cuma dua kepala keluarga saja. Tapi hari ini sudah kembali ke rumahnya lagi,”ungkapnya.

Baca Juga : Gagal Panen, Petani di Koltim Terpaksa Ngutang dan Ambil Kredit di Bank

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Koltim, Herman yang ditemui mengatakan, hari ini pihak pemerintah kabupaten akan memberikan bantuan kepada warga dusun III dan IV desa Anambada. Bantuan yang diberikan berupa beras dan makanan kaleng siap saji.

“Kami masih menunggu dinas sosial untuk bantuan beras. Kami mau gabungkan baru masuk ke dusun III dan IV. Pemerintah daerah selalu sigap,”ucap Herwan, Minggu (9/6/2019) pukul 12.30 wita.

Dikatakan, dari hasil kordinasi yang dilakukan dengan pemerintah desa Sabtu (8/6/2019) malam bahwa di dusun III dan IV desa Ambada sejauh ini belum membutuhkan evakuasi. Terhadap kekurangan air bersih, lanjut Herman, pemerintah kabupaten juga siap mendatangkan tangki pengangkut air bersih.

Baca Juga : Rumah Kebanjiran, Calon Pengantin di Koltim Terancam Pindah Tempat Nikah

Ditambahkan, khusus Desa Woikondo, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan pemerintah kecamatan dan disana juga tidak membutuhkan evakuasi sebab rata-rata rumah yang terendam berbentuk rumah panggung.

Herman menyebutkan, berdasarkan infofmasi yang diperolehnya sejauh ini, jumlah kecamatan yang dilanda banjir bertambah menjadi 5 kecamatan yaitu Kecamatan Dangia, Lambandia, Ladongi, Loea, dan Uluiwoi. (A)

 


Kontributor : Samrul
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini