Di Sultra, Laki-laki Lebih Banyak Ketimbang Perempuan

740
Di Sultra, Laki-laki Lebih Banyak Ketimbang Perempuan
RASIO JENIS KELAMIN - Data rasio jenis kelamin penduduk di Sulawesi Tenggara (Sultra) berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 yang dilaksanakan BPS. Di Sultra jumlah penduduk laki-laki lebih banyak ketimbang perempuan dengan jumlah penduduk mencapai 2,26 juta jiwa. (ISTIMEWA)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jumlah penduduk jenis kelamin laki-laki lebih banyak ketimbang jenis kelamin perempuan di Sulawesi Tenggara (Sultra). Data ini berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

BPS Sultra mencatat jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1,33 juta orang atau 50,69 persen. Sementara jumlah penduduk perempuan sebanyak 1,29 juta orang atau 49,31. Total jumlah penduduk saat ini mencapai 2,62 juta jiwa.

Kepala BPS Sultra Agnes Wiadiastuti mengatakan, dari kedua informasi tersebut, maka rasio jenis kelamin penduduk Sultra sebesar 103, yang artinya terdapat 103 laki-laki per 100 perempuan di Sultra pada tahun 2020.

Kemudian, secara umum, rasio jenis kelamin di Sultra tahun 2020 menunjukkan pola yang semakin menurun dengan bertambahnya umur. Rasio jenis kelamin tertinggi pada kelompok umur 0-4 tahun sebesar 108 dan terendah pada kelompok umur 70-74 tahun yaitu sebesar 87.

BACA JUGA :  Bank Sultra Catat Pencapaian Laba Tertinggi, Konsisten dalam Ekspansi dan Inovasi

Rasio jenis kelamin pada umur 70-74 tahun yang sebesar 87 mengindikasikan bahwa jumlah penduduk lansia perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk lansia laki-laki.

Kemudian, hasil sensus penduduk 2020 juga menunjukkan rasio jenis kelamin di level kabupaten/kota secara umum selaras dengan level provinsi, yaitu penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Namun demikian, terdapat beberapa kabupaten/kota yang penduduk perempuannya lebih banyak daripada laki-laki.

Kabupaten/kota tersebut antara lain di Baubau, Muna Barat (Mubar) dan Muna. Kabupaten/kota dengan rasio jenis kelamin tertinggi adalah Konawe diikuti Konawe Utara (Konut) dan Kolaka Timur (Koltim), sedangkan kabupaten/kota dengan rasio jenis kelamin terendah adalah Muna.

BACA JUGA :  Dorong Peningkatan Kualitas Event Pariwisata, Dispar Sultra Launching KEN 2024

Untuk diketahui, rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk pria dan jumlah penduduk wanita pada suatu daerah dan pada waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk pria per 100 wanita.

Pada situs BPS disebutkan, rasio jenis kelamin berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil.

Misalnya, karena adat dan kebiasaan dulu yang lebih mengutamakan pendidikan laki-laki dibanding perempuan, maka pengembangan pendidikan berwawasan gender harus memperhitungkan kedua jenis kelamin dengan mengetahui berapa banyaknya laki-laki dan perempuan dalam umur yang sama.

Informasi tentang rasio jenis kelamin juga penting diketahui oleh para politisi, terutama untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam parlemen.

 


Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini