Di Wakatobi, Orang Yang Sudah Meninggal Dilantik Jadi Pejabat

691
Di Wakatobi, Orang Yang Sudah Meninggal Dilantik Jadi Pejabat
Di Wakatobi, Orang Yang Sudah Meninggal Dilantik Jadi Pejabat
Di Wakatobi, Orang Yang Sudah Meninggal Dilantik Jadi Pejabat
Wawancara Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud perihal pelantikan pejabat yang sudah almarhum (17/1/2017).(Nova Ely Surya /ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI – Aneh tapi nyata. Orang yang sudah meninggal masuk dalam daftar 300 nama pejabat eselon III dan IV yang dilantik oleh Pemerintahan Kabupaten Wakatobi. Aswati yang sudah almarhum disebut namanya saat pelantikan yang dilakukan wakil bupati Wakatobi, Ilmiati Daud pada Sabtu (14/1/2017) lalu.

Dalam Surat Keputusan (SK) bupati Wakatobi dengan Nomor 226, almarhum sebagai pejabat eselon III, dulunya yang bersangkutan menempati posisi salah satu kepala seksi di kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Wakatobi. Sebelumnya, Bupati Wakatobi, Arhawi melantik empat mantan narapidana menjadi pejabat struktural eselon II dan III.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud yang diberi amanah oleh Bupati Wakatobi untuk melantik 300 lebih pejabat eselon III dan IV itu mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ia menegaskan kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan SDM, La Ode Hajifu untuk lebih profesional dan teliti dalam bekerja.

Di Wakatobi, Orang Yang Sudah Meninggal Dilantik Jadi Pejabat
pelantikan pejabat eselon III dan IV beberapa waktu lalu.(Nova Ely Surya /ZONASULTRA.COM)

Ilmiati mengungkapkan bahwa pihak BKD Kabupaten Wakatobi belum bekerja maksimal, mestinya sebelum format daftar nama pejabat yang akan disodorkan kepada Bupati Wakatobi untuk ditandatangani harus diperiksa terlebih dahulu. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penginputan nama dalam SK Bupati

“Saya sudah sampaikan kepada Kepala BKD secara khusus untuk bekerja secara profesional, karena Ini warning buat siapapun bukan hanya kepala BKD tapi kepada semua yang bekerja di birokrasi untuk bekerja sesuai tupoksinya,” jelasnya, Selasa (17/1/2017).

“Setidaknya diperiksa dululah baik-baik, kan ada panitia yang dibentuk untuk menangani itu sehingga tidak ada lagi kesalahan seperti ini .
Tidak boleh hal ini dikerjakan secara pribadi atau sendiri-sendiri supaya nanti bukan kami yang disalahkan,”ungkapnya.

Ilmiati Daud mengatakan bahwa kesalahan ini tentu menjadi perhatian serius dan warning kedepannya, sehingga kejadian ini tidak terulang lagi. Tentunya harus melalui penggodokan dan seleksi dari panitia yang pada akhirnya tidak mengalami masalah di kemudian hari.

“Saya juga hanya disuruh untuk melantik jadi saya tidak memperhatikan hal ini dengan pemikiran bahwa ini sudah dikerjakan maksimal, saya menginginkan kesempurnaan. Tidak salah kan sebagai unsur pimpinan saya mau yang masuk ke kami itu adalah sesuatu yang perfect artinya kalau tidak perfect berarti kinerjanya seperti apa, saya harus pertanyakan dong anda mampu bekerja atau tidak, kalau tidak mampu bekerja supaya silahkan nyatakan diri.” tegasnya.

Lalu bagaimana reaksi masyarakat Wakatobi menyikapi masalah ini. Salah satu warga Wakatobi yang enggan disebutkan namanya mengaku kaget dengan kinerja Pemda saat ini.

“Saya heran, mau jadi apa daerah ini kalau yang dikerjakan hanyalah melantik dan melantik, yang dilantik mantan napi dan orang mati. Pemerintah seakan ikut mati, tidak lagi memperhatikan kewajiban mereka dengan memberi pelayanan bagi kami masyarakatnya ini,” tandasnya. (A*)

 

Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Kiki

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini