Dianggap Mengikuti Paham Salafi, Lurah Konda Di Kecam Warganya

574
Dianggap Mengikuti Paham Salafi, Lurah Konda Di Kecam Warganya
PAHAM SALAFI - Pertemuan antara tokoh masyarakat kelurahan konda kecamatan konda, bersama beberapa masyarakat penganut paham Salafi di aula rapat kantor kecamatan Konda yang membahas dugaan keterlibatan lurah Konda dalam membiarkan penyebaran ajaran Salafi yang tidak diterima oleh warganya. (Erik Prabowo/ZONASULTRA.COM)

Dianggap Mengikuti Paham Salafi, Lurah Konda Di Kecam Warganya PAHAM SALAFI – Pertemuan antara tokoh masyarakat kelurahan konda kecamatan konda, bersama beberapa masyarakat penganut paham Salafi di aula rapat kantor kecamatan Konda yang membahas dugaan keterlibatan lurah Konda dalam membiarkan penyebaran ajaran Salafi yang tidak diterima oleh warganya. (Erik Prabowo/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,ANDOOLO – Musriyadi lurah Konda kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) di kecam beberapa warganya karena dianggap memberi kebebasan terhadap ajaran paham salafi yang ada di wilayah pimpinanya.

Hal itu terungkap melalui pertemuan antara beberapa orang tokoh masyarakat yang ada di kelurahan tersebut dengan beberapa masyarakat setempat penganut paham Salafi, bersama camat, Lurah, kapolsek, serta Danramil Konda di Aula rapat kantor camat Konda, Senin (12/6/2017) kemarin.
Azis Tagolo, salah satu toko masyarakat kelurahan Konda yang hadir di pertemuan itu mengatakan, keberadaan paham Salafi di daerah itu sudah meresahkan sebagian warga lainnya karena mereka (penganut Salafi) menyebar paham yang berniat merubah kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam menjalankan ibadah

“Keyakinan mereka (kaum salafi) melaksanakan Isra mi’raj nabi, tahlilan, Kunut dalam sholat subuh, dan beberapa kebiasaan masyarakat adalah Bid’ah sehingga tidak diperbolehkan bagi mereka. Sementara kebiasaan kami selama ini sudah turun temurun kita laksanakan,” kata Azis saat di wawancara usai menghadiri pertemuan. Senin (12/6/2017)

menurut Azis menilai, lurah Konda tidak peduli dengan keadaan yang dialami warganya itu. Bahkan dalam beberapa kegiatan keagamaan yang dilakukan warganya, Lurah Konda tidak ikut serta.

Dia menilai, ketidak kepedulian pemerintah kelurahan terhadap situasi itu turut memperbesar peluang penganut faham Salafi dalam menyebarkan ajarannya dan menjadikan tempat itu sebagai basis masanya.

“Selaian pengikutnya mulai banyak, di sini pemerintahnya juga bagian dari mereka sekarang dalam hal ini lurah, sehingga mereka bebas menyebarkan ajarannya,” jelas Azis.

Sementara itu, lurah Konda Musriyadi saat ditemui awak zonasultra.id mengatakan, dirinya tidak pernah memaksakan warganya untuk menjalani ibadah sesuai keyakinanya. Diapun siap jika diminta untuk selalu hadir sebagai pemerintah dalam acara keagamaan yang dihelat warganya

“Saya menyadari kapasitas saya sebagai pemerintah, dan saya baru saja dilantik sekitar empat bulan jadi lurah. Kalau selama ini ada beberapa kegiatan keagamaan yang saya tidak hadiri itu karena kebetulan saya punya halangan tersendiri yang tidak bisa saya tinggalkan,” ungkap Musriyadi.

Sementara dari hasil pertemuan tersebut tidak menghasilkan rekomendasi apapun. Sebab, pemerintah kecamatan bersama unsur kepolisian dan TNI yang hadir belum mau mengambil keputusan.

Menurut Danramil Konda, Salmar Gona, pihaknya menilai, persoalan ini masih perlu dibicarakan lebih lanjut untuk dibahas bersama pemerintah daerah termasuk para ahli.

“Kita masih harus mengundang tokoh agama, para ahli untuk saling meluruskan, kalau sulit mewujudkan hal itu saya sendiri yang akan menggagasnya untuk menghindari perpecahan ditengah dimasyarakat,” tegas Salmar Gona. (C)

 

Reporter: Erik Prabowo
Editor: Abdul Saban

7 KOMENTAR

  1. Maju terus Pak lurah pantang mundur, tegakkan sunnah berantas bid’ah…
    Bahkan ajaran Salafy tdk bertentangan dengan negara dan pemerintah Indonesia…
    Pasal 29 (2) UUD : Negara menjamin hak warga negaranya utk beribadah sesuai kepercayaannya (agamanya)…
    Justru La Azis ini yg perlu dipertanyakan ajarannya, Islam apa agama nenek moyang yg turun temurun alias Animisme dan dinamisme…

  2. Agama itu harus dgn ilmu, di dudukkan saja dasar2 hukumnya, jika ada ibadah yg dikerjakan, buka aja dasar hukumnya ada gak dalam Al qur’an dan hadits, kalau tdk ada yg ditinggalkan dong

  3. Istiqomah ya, pak Lurah…. bersikap hikmah sebagaimana mestinya kpd yg masih awwam. Mereka belum memahami sejatinya Agama Islam dan mereka juga belum mengerti Salafy.

  4. Mungkin pak Aziz merasa terancam dengan mata pencaharian atau kedudukan nya. Jangan gitu dong pak, Anti kebhinekaan itu namanya. Kalau niat menghalau ya dengan ilmu, Kok main ngadu? Belajar ya pak, Semoga Allah senantiasa memberikan ilmu dan pemahaman kepada bapak, Dan semoga Pak lurah dan aparat pemerintah yang lain bisa objektif menangani permasalahan ini. Barokallahu fiikum.

    • Bukannya bermaksud memihak, sekedar info, Pak Aziz itu Kepala Sekolah, PNS,dan Golongnya sudah tinggi, jadi mata pencaharian atau kedudukannya sama sekali tidak terancam oleh pak Lurah. Terima kasih.

  5. Apa yg salafy lakukan..mrk hax melakukan ap yg ad dlm dalil alquran an as sunnah ( hadist nabi muhammad) sy bkn salafy tp sy tw ap yg mrk lakukan..mrk hax melakukan tauhid kpd Allah. Hidup yg di contoh kan dri kehidupan pd zaman nabi. Jdi ap bila ad yg mnganggap mrk sesat berarti mrk mngangap jg sesat apa yg telah rasullah lakukan.

  6. Kalau sekedar berkeyakinan kan tidak dilarang dinegara NKRI yg penting gak memaksakan keyakinan sepanjang keyakimam tsb tidak bertentangan dgn asaz negara…..sekarang apakah kelompok salafi yg dimaksud itu mensabotase acara maulidan atau tahlilan atau memaksakan spy tdk qunut subuh….ini aneh katanya kebinekaan malah keyakinan orang dipermasalahkan…sepanjang hanya dalam tataran keyakinan, dalam wacana diskusi dan dialong beda pendapatkan biasa….saya khawatir ada pihak yg memperkeruh suasana ditengan keberagaman. Mending aparat pemerintah dan keamanan mengawasi kelompok HTI yg ingin meruntuhkan NKRI kerena mereka sangat berkembang di konda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini